AIR BISA MENDENGAR

Di daerahku banyak orang yang ketika sakit atau terkena masalah datang ke seorang sesepuh desa atau Kyai untuk minta omben-omben ( Air untuk minum ), entah bagaimana dengan daerah kalian,sama atau tidak atau bahkan mungkin sebagian dari kita masih menganggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti. Apakah kebudayaan masyarakat berupa minta banyu atau minta air di mana banyu (air) yang diminta untuk dido’akan (dibacakan do’a) tersebut memang dapat dikaji secara ilmiah? Atau dengan kata lain apakah air yang dido’akan tersebut terbukti membawa manfaat sesuai dengan tujuan dari masyarakat yang meminta air tersebut? dalam banyak tulisan Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dikaitan dengan penelitian oleh salah seorang berkebangsaan Jepang, Dr. Masaru Emoto (22 Juli 1943 – 17 Oktober 2014). Penelitian beliau menghasilkan karya yang dibukukan dengan judul The Hidden Message in Water dan The True Power of Water, yang  dikemudian hari mungkin sebagian dari kita juga ada yang telah membaca sebuah karya berjudul The Untrue Power of Water oleh Yoroshii Haryadi dan Azaki Karni. Terlepas dari penelitian-penelitian para ahli dibidangnya, dalam masyarakat kitapun berkembang ” ucapanmu adalah do’a ” maka dalam pandangan masyarakat kita do’a para sesepuh desa atau Kyai itu banyak Kabulnya. Dalam kenyataannya air adalah sumber kehidupan muka bumi dan juga merupakan sumber pengetahuan yang luar biasa yang dapat menjaga kesehatan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi percayalah semua kesembuhan datangnya dari Allah Swt. jangan lah menjadi musyrik karena mempercayai air seperti tuhan yang bisa menyembuhkan karena air hanyalah sebuah media saja dan juga sudah semestinya kita menjaga lingkungan dengan tidak mencemari air karena akan merusak ekosistem dan kehidupan makhluk hidup.

Air dalam gelas Setelah di do’akan dan ditaruh dalam Frezzer es

IRI

Rasa iri yang timbul dihati kita saat melihat kesuksesan/anugrah yang diterima seseorang menandakan kurang syukurnya kita atas nikmat yang kita terima, kita juga tidak pernah belajar dari mereka, bagaimana rasa sakit, perjuangan, kerja keras dan ketekunan yang mereka jalani saat belum memperoleh hasil. Kita iri karena Kita pengen hasil yang sama, dengan tanpa usaha seperti mereka.

Pohon tua papua

Sebuah perjalanan 2 , setelah yampek papua alkhamdulilah dapat pengalaman baru yang mungkin gak ku dapat di jawa, dari pendudukya yang mayoritas non muslim di sini bebas orang minum”an keras orang mabuk di mana” hampir di semua tempat kataya itu sudah biasa, kebetulan saya di kasih amanat oleh pihak proyek jadi pengawas luar dalam,…satu minggu bekerja hampir tiap hari di katain , orang jawa bodoh , orang jawa mau nganter yawa dll , tp saya dan rombongan tetep diam. Pas proyek mau mulai pengukuran lahan di situ ada pohon yang sangat besar kira” umurya udh ribuan tahun pohon yg sangat di kramatkan , konon. Cerita orang lokal setiap orang yg naik pohon mau motong dia udah mati kaku di atas pohon,kira” ada 15 orang yg udah mati , karena pemotongan di tugaskan sama saya , saya jadi deg”kan dan mrinding maklum saya belum bisa apa” dan gak puya ilmu apa” akhirya saya minta izin sama pak kyi nur alkhamdulilah beliau ngasih izin, pagi kira” jam 9 saya mulai naik pohon dengan membaca sebisa saya , satu persatu ranting mulai q graji hampir 1 jam saya lihat ke bawah jalanan udah macet orang” pada ngluarin HP ada yang ngambil gambar ada yg merekam ada wartawan juga yg meliput , hampir 2 jam ag turun karena udh capek , q taya pada warga kenapa orang” pada lihat saya apa orang” di sini gk pernah lihat orang nebang pohon, kata dia , gak mungkin saya bisa bisa turun dengan selamat, alkhamdulilah setelah kejadian itu orang” papua , makasar sekarang baik” sama orang jawa, mator sembahnuwon pak kyai mudah”an ada manfaatya amiiin.

Renungan

PERJUMPAAN UNTUK TERAKHIR KALINYA …                                                                   (Ketika jantungmu berhenti, tidak perlu dicemaskan)

Saat sekarat, tidak perlu dicemaskan_

Jangan perdulikan jasadmu yang akan hancur!! … Kaum muslimin… akan melaksanakan kewajiban mereka:
1. Melucuti pakaianmu.
2. Memandikanmu.
3. Mengafanimu.
4. Menggalikan lubang lahatmu.
5. Mengeluarkanmu dari rumahmu.
6. Memanggulmu di atas pundak² mereka.
7. Mengantarkanmu ke tempat tinggalmu yang baru (kuburan).
8. Orang-orang akan berdatangan merawat dan mengurus jenazahmu, bahkan banyak yang  meninggalkan pekerjaannya demi untuk penguburanmu.
9. Perabotan2mu akan segera diurus dan berpindah tangan:
– kunci-kunci kendaraan dan rumah
– tas
– buku-buku
– handphone
– sepatu
– pakaian

Apabila keluargamu baik, mereka menyedekahkannya agar bermanfaat untukmu.

Yakinlah!!!* bahwa:
~Dunia tidak sedih karena kematianmu !
~Alam semesta tidak berduka atas kepergianmu !
~Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tidak berubah dengan perpisahanmu!!
~Perekonomian akan terus berputar!
~Pekerjaanmu, akan digantikan orang lain!
Hartamu akan pindah tangan secara halal kepada ahli waris!
Sementara *Anda yang akan dihisab* atas segala sesuatu hingga perkara yang sederhana dan kecil!!

Yang pertama lepas darimu adalah namamu..
Saat Anda meninggal dunia: Orang2 bertanya : _*Dimana mayatnya ?*_ Mereka tidak memanggilmu dengan namamu!! Namamu tinggal kenangan belaka.

Ketika mereka akan menshalati, mereka bilang : _*Bawa sini jenazahnya!!!*_ Mereka tidak menyebutkan namamu. *Betapa cepat namamu hilang berlalu….*

Ketika mereka akan menguburkanmu, mereka berkata: *Dekatkan mayitnya!!* tanpa menyebutkan namamu..

Karena itu…
Jangan tertipu oleh kehormatan dan kelebihan kelompokmu…!!_
Jangan terperdaya oleh kedudukan dan nasab keturunanmu…!!

*Alangkah sepelenya dunia ini… dan betapa besar apa yang akan kita hadapi…*

_Kesedihan orang atas kepergianmu ada tiga macam:
1. Orang yang mengenalmu sepintas akan mengatakan: _*Kasihan… !!*_

2. Teman dan sahabatmu akan bersedih beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka  kembali pada rutinitas dan  canda tawa mereka..

3. Kesedihan mendalam di rumah… Keluargamu akan bersedih sepekan… satu-dua bulan atau hingga satu tahun… Kemudian mereka akan meletakkanmu dalam album kenangan…

Demikianlah…
Kisahmu di antara manusia telah terakhir…

Anda hanya tinggal *ALBUM KENANGAN*

Kisahmu yang sebenarnya baru dimulai… bersama sesuatu yang nyata, yaitu: *Alam akherat*

Telah lepas darimu:
1. Kecantikan/ketampanan
2. Harta
3. Kesehatan
4. Anak
5. Rumah.
6. Istri/suami

*Kehidupanmu yang sesungguhnya baru dimulai*

Pertanyaannya sekarang adalah :

*Apa yang telah Anda siapkan untuk kubur dan akheratmu ????? Ini adalah KENYATAAN yang perlu direnungkan!!*

*Check ibadahmu… yang wajib dan yang sunnah*
*Check Amal sholeh dan Sedekah*
*Check perilaku dan tingkah polah*

*Semoga Kita semua selamat!*

Allah berfirman :
👈 (وذكّر فإن الذكرى تنفعُ المؤمنين) 👉
“Dan berilah peringatan! karena peringatan itu bermanfaat bagi orang2 beriman”

Kenapa mayit memilih: *”Sedekah”* jika kembali ke dunia? Sebagaimana firman Allah:

👈 رب لولا أخرتني إلى أجل قريب: ‼فأصدق‼
_”Ya Tuhan! jika Engkau tunda ajalku sebentar saja, niscaya aku akan bersedekah”_

Mereka tidak mengatakan:
👉Niscaya Aku akan umroh
👉Niscaya Aku akan shalat
👉Niscaya Aku akan puasa

Para ulama menjelaskan : “Mayit hanya mengatakan sedekah,  karena dia melihat dampak sedekah yang sangat besar setelah kematian”

Ya Allah salimna…………

Takdir Kita

Jika kamu di taqdirkan melakukan perubahan besar pada dunia, maka kamu akan di beri oleh Allah niat yang kuat dalam hatimu untuk melakukan perubahan jalan hidupmu ke arah kebaikan, di berikan kekuatan melakukan perubahan, walau di pandangan orang lain kamu tak berarti….sebenarnya kamu menuju suatu proses menuju perubahan dunia. Dan kamu ada di dalamnya, menjadi bagiannya untuk ikut merubahnya.
Tapi jika memang taqdirmu itu bukan orang yang ikut merubah dunia, maka kamu tak akan di beri kekuatan Allah untuk merubah dunia, bahkan kamu untuk menyingkirkan sepotong daun kering atau setitik debupun, di hatimu tak akan kuat melakukannya, dan untuk melakukan perubahan di dirimu kamu akan mengeluarkan berbagai alasan agar kamu tak melakukan. Dan kamu nanti mati akan di lupakan dari ingatan siapa saja, kalau kamu sebenarnya pernah hidup, setidaknya pernah ikut andil menghirup udara dunia.
Sebenarnya kamu itu ada yang hidup membawa ruh insaniyah, dan ada yang tak membawa ruh insaniyah yang berkelanjutan.

Sebagaimana sebiji beras yang membawa fakta ruh beras beras berkelanjutan, jika membawa ruh beras yang berkelanjutan maka beras itu akan menumbuhkan beras yang banyak dan beras akan menumbuhkan beras lagi, tapi jika tidak membawa ruh berkesinambungan beras, maka beras sebiji itu akan di makan seseorang dan hancur di dalam perut, dan di lupakan setelah terbuang di jamban.

Siapa kita

Di dunia ini kita menjalani hidup kita masing masing, karena setiap manusia menjalani hidupnya tentu saja setiap manusia punya masalah kehidupan, kalau tidak mempunyai masalah hidup namanya orang mati, jadi punya masalahnya masalah orang mati bukan masalah orang hidup, tidak usah merasa diri kita artis terkenal yang harus pintar membuat sandiwara hidup paling indah, pura pura dadi lakon ketoprak, semua orang itu selama masih hidup pasti punya masalah hidup, bukan kamu saja yang hidup, jangan merasa diri artis paling top, sehingga orang lain itu kamu anggap penonton drama kehidupanmu, masalah sedebu besarnya sampai menjadikanmu seakan akan sebesar gunung.
Padahal namamu tak tercatat di kisah kitab manapun, dan kamu itu kecil sekali, jika di bandingkan alam raya ini, tak ternilai sama sekali, tak di perduli sama sekali oleh malaikat, malah jeleh melihat kelakuanmu….
Hadapilah masalahmu sendiri, sebab orang lain juga punya masalah, bukan kamu saja.
Dadi wong ora usah kakean polah.

Ya Rasulullah

Pada suatu masa, ketika Nabi Muhammad SAW sedang tawaf di Ka’bah, baginda mendengar seseorang dihadapannya bertawaf sambil berdzikir: “Ya Karim,,, Ya Karim…”
Rasulullah SAW meniru dzikirnya: “Ya Karim,,, Ya Karim…”

Orang itu berhenti di satu sudut Ka’bah dan menyebutnya lagi,  “Ya Karim,,, Ya Karim…” Rasulullah yang berada dibelakangnya menyebutnya lagi, “Ya Karim,,, Ya Karim…”

Orang itu merasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang laki-laki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah dilihatnya.

Orang itu berkata:
“Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ejekku, karena aku ini orang badui? Kalaulah bukan karena ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan pada kekasihku, Muhammad Rasulullah”,

Mendengar kata-kata orang badui itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata:
“Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”

“Belum” jawab orang itu.

“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya.” jawab orang Arab badui itu.

Rasulullah SAW pun berkata padanya:
“Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akherat.”

Melihat Nabi dihadapannya, dia langsung tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata:
“Tuan ini Nabi Muhammad?”
Jawab Nabi SAW:
“Ya”

Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua kaki Rasulullah SAW.

Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badui itu seraya berkata:
“Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan ini seperti biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur, yang diminta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”

Ketika itulah malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, dia berkata:
“Ya Muhammad, Allah SWT menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: ‘Katakan kepada orang Arab itu agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar.”

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata:
“Demi Keagungan serta Kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengan-Nya.”

Orang badui berkata lagi:
“Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan kebesaran maghfirah-Nya. Jika dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya Pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa Dermawan-Nya.”

Mendengar ucapan orang badui itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu sehingga air mata meleleh membasahi jenggotnya.

Lantaran itu malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:
“Ya Muhammad, Tuhan As Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: ‘Berhentilah engkau dari pada menangis, sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga ‘Arsy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga berguncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di surga nanti.”

Betapa sukanya orang Arab badui itu, apabila mendengar berita itu dan menangis karena tidak berdaya menahan rasa terharu.