THR

mustahil kamu dapat fasilitas perusahaan, mustahil kamu dapat THR dari perusahaan kalau kamu tak bekerja di perusahaan, mustahil kamu dapat gaji bulanan dari perusahaan kalau kamu tak bekerja di perusahaan itu. jika ingin mendapatkan gaji dari perusahaan , gampang, daftar jadi karyawan, ikuti syarat ketentuan daftar jadi karyawan, sampai pendaftaranmu di terima oleh perusahaan itu, jika perusahaan mensyaratkan melampirkan foto, walau fotomu jelek, item, sudah perempuan tapi brewokan, tetep saja lampirkan foto, gak ada urusan yang tukang nerima pendaftaran, sampai ketawa guling-guling, mancal macal, sampai giginya lepas semua, gak ada urusan, yang penting kamu di terima jadi karyawan perusahaan, dan bekerja sebulan kemudian baru dapat gaji. kok belum di terima jadi karyawan, kamu menadahkan tangan siang malam di depan perusahaan, berdoa, agar mendapatkan gaji dari perusahaan, jangankan kamu cuma menadahkan tangan sampai satu dua hari, sampai tubuhmu kering jadi mumi pun kamu gak akan mendapatkan gaji dari perusahaan itu, karena syarat mendapatkan gaji dari perusahaan itu adalah menjadi karyawan. ( kalau gak paham di baca berulang ulang, boleh sampai hapal, dan di baca seperti baca mantra kayak pendeta baca mantra di depan patung )
sama……………. kalau kamu ingin mendapatkan gaji dari perusahaan rohmadnya Allah, kamu ngatong di depan perusahaannya Allah, gak akan Allah memberikan gaji, paling juga akan memberikanmu rizqi uang recehan, kalau ingin mendapatkan gaji dari anugerah fadhilahnya Allah, maka masuk perusahaannya, berjuang di jalannya memperjuangkan agamanya Allah. kamu akan dapat gaji setiap bulan dari perusahaannya Allah, dari banknya Allah.

Kedudukan Iblis Dihati Kita

Allah itu memperingatkan kalau IBLIS itu musuh bagi anak adam, tapi Allah menekankan kita jangan marah, karena marah itu dari iblis, jika kita marah maka kita sebenarnya sudah menjadi pengikut iblis. marah, benci, dendam, buruh sangka, fitnah, dengki, sombong, riak ujub, adalah dari iblis, jika kita menjalankannya, maka kita pengikut iblis, nanti bersama sama dengannya di bawah benderanya ke neraka,
sabar, ridho, ikhlas, amanah, rendah hati, baik sangka, berkata benar, jujur, qonaah, adalah perbuatan rosululloh saw, siapa yang menjalankan nanti akan bersama sama beliau di bawah bendera beliau ke surga.

Kepahaman

tanda orang itu paham dengan hidup, dia tak akan mencela bagaimana yang terjadi di kehidupan ini, kalau ada orang yang masih mencela kehidupan yang di lihatnya maka itu menunjukkan orang itu tak paham dengan hidup ini, jika mencela tangan, kenapa tak mencoba membuat dulu yang lebih bagus dulu, baru di cela yang jelek, kalau mencela orang kafir, memang diri ini sudah pasti mati dalam islam dan iman? kalau mencela orang lain, itu tandanya mulutnya sendiri adalah cela. sebab hanya sepiteng yang mengeluarkan bau yang tak enak, hanya sesuatu yang cela yang mengeluarkan cela, dan sesuatu yang baik akan mengeluarkan kebaikan, sebagaimana minyak wangi akan mengeluarkan bau wangi.

Harga Diri

Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya termasuk kesenangan dunia. jika kamu melakukan sesuatu hal sedang tak ada nilai akherat di dalamnya itu, maka kamu itu termasuk orang yang merugi, sebab dunia ini adalah tempat menanam, dan akherat nanti tempat panen, bagaimana kamu akan panen jika tanaman saja tak punya.

Sebaik baiknya menuntut ilmu

“Toreqoh itu jalan menuju Alloh, yang punya sanad atau sandaran ilmu yang bersambung dari Nabi Muhammad SAW, jadi ada ketersambungan guru sampai kepada Nabi, itulah keunggulannya, sebab jika diumpamakan amaliyah, paralon itu sambungan guru, dan pompa air yang menyala itu diumpamakan amalan kita, jika dari pompa air itu tak menyambung kepada sumur, sumur itu umpama Nabi, dan sumber air itu fadhilah dan anugerah Alloh, jika kita punya amaliyah, tapi tidak menyambung pada Nabi, itu seperti sanyo yang kita nyalakan siang malam, kita amalkan siang malam tapi tidak menyambung ke sumur, maka sekalipun kita amalkan siang malam maka tidak akan keluar airnya, artinya fadhilah Alloh tak akan keluar, sebab tidak menyambung ke sumur, lalu syamsul ma’arif itu tak ada menyambung sanad dari Nabi, maka tidak ada fadhilah Alloh akan keluar, jadi pentingnya sanad ilmu, juga menentukan hasil pencapaian yang diraih, tapi begitu juga, dalam toreqoh itu sekalipun guru mursyid maka mereka punya kedudukan yang berbeda, seperti wadah air, guru itu seperti tabung penyimpanan air, jika dari atas hanya sedikit atau kecil sambungan air, maka akan sedikit juga paralon di bawahnya akan menerima air dari sambungan atasnya yang sedikit, maka guru mursyid yang punya sambungan banyak amat sangat berpengaruh pada besar kecil fadhilah yang dihasilkan murid, guruku mempunyai sambungan toreqoh ke atas sampai kurang lebih 13 jalur, dan tertampung dalam guruku, maka murid di bawahnya akan banyak mendapat manfaat, karena aliran fadhilah yang besar.”
Dan kemudian menyambung apa yang dimaksud dengan mursyid itu…
“Dalam toreqoh ada juga kedudukan seorang mursyid itu beda-beda.” jelasku.
“Ada yang seperti itu ya?” tanya Muhammad sambil kami terus bekerja.
“Contoh tau kan Syaikh Abdul Qodir Jailainai RA?”
“Iya tau…”
“Syaikh Abdul Qodir itu punya kedudukan sultonul auliya’, ghousil a’dzom, quthub, ahli talkin, ahli silsilah, ahli tawasul, ahli nasab, jadi berbagai kedudukan itu menjadi satu, makanya banyak karomahnya, karena setiap seseorang punya kedudukan itu maka akan dengan sendirinya mempunyai pakaian kebesaran berbagai atribut dari kedudukan yang dimiliki, seperti seorang jendral dari sebuah ketentaraan dalam suatu negara, jika banyak tanda pangkat disandangnya maka akan makin banyak kelebihan yang dimiliki, seperti berhak kemana-mana membawa pistol, membawahi beberapa peleton tentara, jika kedudukannya cuma penjaga keamanan toko tentu beda.” kataku menjelaskan yang masuk akalnya Muhammad.
“Hm… sepertinya juga masuk akal.” kata Muhammad.
“Dalam toreqoh juga ada wakil talkin, wakil bai’at, jika kita dibai’at atau ditalkin wakil talkin, maka selamanya kita hanya akan jadi prajurit, dan karena jadi prajurit maka tak akan meningkat pada kedudukan yang tinggi, sebab hanya prajurit, bisa jadi orang daerahmu, orang toreqoh yang kamu sebut miskin-miskin itu orang yang tak mempunyai kedudukan. Dalam ketentaraan juga kan orang yang kedudukannya rendah tak punya gaji tinggi.”
Nah jadi kuingat keterangan sahabatku Gus Tsakib itu, jangan pernah berfikir aku pengalamannya seribu diatasmu, jangan pernah mengecapku dengan ijasah sekolahku, sertifikat keahlian, atau apapun yang kaitan dengan keahlian dan keilmuan, aku hanya manusia bodoh….kalo aku pintar mengapa aku berguru, buat apa aku susah payah melakukan amaliyah….dibanding guruku untuk urusan selamat hidup…dapat dikatakan aku itu anak paud atau kalo naik dikit ya tk…anak teka yg diajar profesor…..mengutib kata Gus Tsakib….” seorang guru sufi itu adalah profesor, kalo belum profesor nggak bakalan jadi guru sufi”…. demikian pula jika kita baca kisah Syech Abdul Qodir Jaelani….ketika mencari guru….Orang Itu bernama Wahab…penjual serbet yang ditemuinya di pasar….nah jangan melihat dari yang tampak saja, mata kadang menipu, telinga kadang salah dengar…..itu caraku menilai….guru rohani itu sudah dijamin mutunya dengan standart tertentu….kalo didunia ya kayak ISO…..kalo di dunia waliyulloh ya maqam rohani yang tinggi……
Mengapa perlu talkin….jawabnya adalah…
“Lalu bagaimana jika aku ingin mengamalkan toreqoh? Apa yang harus aku lakukan?” tanya Muhammad.
“Sebenarnya harus ditalkin, ditalkin itu penyaringan seorang murid kalau dalam masuk universitas ya kayak melakukan pendaftaran dan menjalani seleksi, setelah selama seleksi itu seorang murid dipantau oleh guru dan ternyata tak pernah melakukan dosa besar, maka akan dibai’at, menjadi murid secara resmi.” jelasku.
“Maksudnya dosa besar itu apa saja?” tanya Muhammad.
“Ya seperti main perempuan, main judi, mencuri/merampok/mencopet, korupsi, semua golongan yang mengambil hak orang lain, mabuk-mabukan, mengkonsumsi narkoba,”
Pikiranku melayang jauh… ada temanku mengatakan apakah menempuh bertoreqoh dalam menempuh jalan tasawuf itu, sebetulnya dia tak membaca dengan teliti materi dasar dari toreqoh itu….karena syech Abdul Qodir juga melakukan sanadz dan mengamalkan sanadz sampai ke Rosululloh…jadi jangan lupa bahwa Kenapa Guru Mursyid begitu penting kedudukan dalam tarekat karena memang inti sari dari Tarekat itu terletak pada Guru Mursyid. Jadi bukan jenis tarekat yang menentukan kualitas sebuah tarekat tapi tergantung pada kualitas dari Mursyid itu sendiri. Maka tidak semua ulama bisa menjadi Guru Mursyid walaupun ilmu agamanya sangat luas. Menghapal Al-Qur’an dan Hadist, paham akan hukum-hukum agama belum tentu layak untuk dijadikan sebagai Mursyid. Guru Mursyid harus memenuhi kriteria dan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, yang pasti seorang Guru Mursyid haruslah mencapai kedudukan Wali Allah.
Guru Mursyid sebagai pembawa Wasilah pada hakikatnya adalah sebagai pembawa Nur Allah (baca surat An Nur 35). Karena pembawa Nur Allah, maka dari dalam diri Mursyid akan mengalir segala ilmu rahasia dari Allah yang merupakan warisan Rasulullah SAW. Sudah sewajarnya para murid memberikan penghargaan yang tinggi kepada Guru Mursyidnya, melebihi penghargaan kepada Guru-guru biasa. Sebagai contoh sederhana Kulit kambing pun kita hargai, hormati, kita cium dengan penuh khidmat ketika menjadi sampul Al-Qur’an (ayat-ayat Allah yang tertulis), lalu bagaimana mungkin kita tidak menghargai Guru Mursyid yang merupakan sampul dari Nur Allah yang merupakan Hakikat dari Al-Qur’an.
Untuk bisa membaca Al-Qur’an, kita harus membuka sampulnya agar seluruh isi Al-Qur’an bisa dibaca, begitu juga untuk bisa berhubungan dengan Ayat-Ayat Allah Yang Maha Hidup berupa Nur kita juga harus membuka sampulnya yaitu Guru Mursyid. Itulah sebabnya dikalangan Tasawuf hadap atau sopan santun kepada Guru Mursyid sangat diutamakan melebihi Dzikir itu sendiri karena Guru Mursyid adalah pintu yang langsung kehadirat Allah SWT.
Dengan belajar ilmu Tarekat dari Guru yang membimbing ruhani kehadirat Allah SWT, maka setiap saat kita akan bisa merasakan getaran-Nya, merasakan kerinduan kepada-Nya dan selalu mendengar firman-Nya yang Maha Hidup sehingga ibadah kita lebih hidup dan bermakna, hilang was-was dan kekhawatiran akan diterima atau tidaknya ibadah yang kita lakukan.
Yang menjadi pertanyaan adalah siap itu wali Allah….sebagaimana ayat “Ingatlah, sesungguhnya para wali Allah tiada ketakutan pada diri mereka dan tiada pula mereka berduka cita. (QS. Yunus : 62)”.
Alangkah bodoh jika kita mendongkel GURU kita dan mengganti sesuai dengan nafsu kita, alangkah rendah diri kita jika merasa lebih tau hakikat dan makrifat dari Guru kita…apakah lupa dulu kita belajar …apakah lupa dia mengajari melakukan amaliyah yang sanadznya menyambung samapi ke kanjeng Rosul sebagai penerima wasillah…..
Jawabpan pasti ada dihatiku dan dihatimu………..
Terakhir kusampaikan sebait puisi guruku untukmu…..
Tidak ada di dunia ini yang lebih sengsara daripada seorang yang jatuh cinta…
Meskipun ia merasakan manisnya cinta…
Kamu lihat dia menangis di setiap waktu…
Karena takut berpisah atau karena rindu…
Ia menangis karena rindu akan jauhnya sang kekasih…
Namun, bila kekasihnya dekat…
Ia menangis karena takut berpisah…
Matanya selalu menghangat ketika terjadi perpisahan…
Matanya pun berkaca-kaca ketika pertemuan itu tiba…
Pelakunya memang merasakan kenikmatan…
Namun, sebenarnya…
Kasmaran itu merupakan siksa yang paling besar di hati

Cinta

CINTAMU ITU FITNAH BAGIKU….
By. Wahyu widiyanto
1. Ponpes Kramat
Cerita pun dimulai disaat aku terngiang akan indahnya senyummu… Senyum manis dengan tersungging digigimu yang tak seputih iklan pasta gigi…. Kamu manis dan ayu..parasmu selalu mengilhami lelaki untuk jatuh cinta dan menghampirimu… Ibarat kumbang mencium bau bunga dan madu dari putikmu….ehmmm….
Selalu kuingat selalu senyummu dibalik jilbabmu itu, terurai panjang sampai menutupi belahan dadamu, seperti butiran semen menutupi tembok lekuk tubuhmu…sebuah perintah sebagaimana tertulis di Al Quran bahwa jilbab itu wajib bagimu…kamu kuliah di Fakultas Tarbiyah sebuah Universitas Negeri di Salatiga cabang Semarang….
Namamu Ngori`atul Qasanah, anak Wedi Klaten, perbatasan dengan Boyolali, senyummu biasa saja kulitmu hitam tidak, putih pun tidak, coklat seperti kopi susu…rambut lurus sebahu dan ukuran tubuh 165 cm, gadis ayu sayang keringatnya agak bau…..ehm…masih bisa dibetulin kalo baunya itu, yang penting rajin mandi pake sabun bermutu dan pake hand body…..
Kuliat dia bersaing memperebutkan aku…aku yang manis dan lugu, anak kota yang kadang masih mengenal sarung, padahal temanku kalo nggak tattoo-an ya pake anting, merokok, mabuk dan nyimeng, music heavy metal dan trash metal sementara aku kadang juga nyampur sari, kadang langgam, kadang keroncong tempo dulu, itu semua aku lakukan agar ibuku terhibur setelah kematian bapakku akibat kangker paru paru….. Sebetulnya kelebihanku banyak dan baru aku syukuri ketika sudah tua ini, maen music aku bisa dari gitar, bas, ukulele, cak cuk, seruling, bahkan singsot alias bersiul juga jago…..dan berkelahi jago banget juga enggak kalahan juga enggak, keroyokan juga banyak…..
Bagaimana seingatku bahwa dalam hidup ini adalah memang setiap manusia berevolusi dan bertransformasi dari anak ke remaja , remaja ke dewasa, dan seterusnya sampai mati….akibat dendam yang namanya cinta bercampur ambisi dunia ini… sehingga aku terdampar di ponpes ini, pesantren Cebongan dekat Turusan Kidul jika tembus akan sampai Suruh…
Aku yang tak mengerti ujung pangkal permasalahan cinta segi segi itu….segi berapa aku juga nggak paham, aku yang berkhayal dengan mimpi, mimpi cita cita anak muda, pengennya jadi musisi ternama sekelas Metallica, Metallica from Salatiga, akibat cinta wanita kepada yang absurd membuatku terdampar disini, Ibuku sebagai pembela tak kuasa menahan gelombang mosi tak percaya dari kakak-kakakku…a
khirnya aku mengungsi sebagai santri, disini aku mengenal seorang dewi…
Dewi itu bernama Raras Savitri, sebuah nama yang diambil dari bahasa jawa kuno dan sansekerta yang artinya Raras adalah cantik dan enak dipandang, sedangkan Savitri artinya setia, diambil dari mitos Dewi Savitri … yang mengalahkan malaikat pencabut nyawa bernama Yamadipati……
Sore itu selepas ashar, Kyai Dahlan menyuruhku mengambil sesuatu di dalam kamar santri putri, Kyai Dahlan ini mempunyai sifat aneh dan istimewa, diantara santrinya dikenal mempunyai beberapa keramat, namanya juga pondok pesantren ”KRAMAT”….
Savitri adalah anak tertua Kyai Dahlan, sebelum kembali ke pesantren dulunya pernah nyantri di Njombang dan kemudian kembali beberapa bulan yang lalu, katanya bosen nyantri dan pengen hidup sebebas merpati…..yah, aku tau bahwa tak semudah itu untuk mengabdi dijalur ruhani itu, apalagi budaya barat menggerus ruhani dengan tontonan TV….
“Wid !!!”…aku menoleh dan terlihat gugup….
“nggih kyai ???”…jawabku sesantun mungkin….
Kulihat Kyai Dahlan berdiri di dekat pagar dari pohon teh-tehan alias dadah istilah didaerahku, daerah pegunungan dengan curah hujan hampir mengimbangi Bogor, pondok pesantren dengan dikelilingi perkebunan dan beberapa rumpun bambu petung….
2. Tembakau, Kopi, dan Raras Savitri
Aku pun menghampiri Kyai Dahlan, beliau dengan hormat…beliau sedang berdiri dekat teh-tehan atau di tempatku disebut dadah, tanaman pagar yang bisa dibentuk binatang atau menyerupai apapun itu….. kalo ditaman taman kota…namanya dipegunungan kaki Gunung Merbabu jadinya cuman di pergunakan pembatas….
Kyai Bambang itu berambut setengah putih disisir ke belakang, dan berpeci hitam ciri khas Kyai di Jawa Tengah, klasik dan khas…dengan baju kerah dibalut jas wool warna abu abu dongker, dan berdiri dihadapanku….
“ Nak Widi ambilkan aku tembakau diatas ruang tamu belakang ya….” Perintahnya kepadaku..
“inggih Kyai, sebelah pundi nggih (sebelah mana) ??”….tanyaku lagi agar yakin…
“halah, ning nduwur meja (diatas meja) …”….jawabnya…
Tanpa membalas dengan santun aku mengambilkan tembakau itu, puter badan dan memasuki lorong tempat santri putri dan anak Kyai Dahlan yang perempuan tinggal…. Ya yang tertua si Raras Savitri itu….
Aku mengambilkan tembakau itu dan bergegas menghadap Kyai Dahlan …..
Kyai ternyata telah menunggu dibalai – balai berbentuk seperti gardu ronda tempat beliau bersantai dan menerima tamu tertentu… aku dengan setengah membungkuk menyerahkan rokok dan menopang tangan tanda hormat kepada orang tua cara jawa, kemudian mau pamit…minggir….
“kosik (sebentar), mau kemana ??? …tanya Kyai Dahlan..
“ Badhe mlebet Kyai ..(mau masuk kyai)..” jawabku sesantun mungkin
Tangannya menepuk lantai papan tanda menyuruh aku duduk dan menuangkan kopi di cangkir cangkir kecil …..dan menggeser posisinya duduk ketengah gardu itu… Aku pun ikut duduk sila….
Beliau mulai mencairkan cerita dan suasana… sambil melinting tembakau “Musk Brand” dari luar, tembakaunya tipis-tipis , agak coklat muda , aromanya wangi , dan asapnya kelabu…beda sama tembakau lokal….
Kyai menarik kertas papier, kertas yang mahal kalo yang murah namanya kertas “Sek”, kalo diatasnya kertas cigarette…Kyai Dahlan ini berkelas gayanya…rambutnya saja diefek basah pake pomade, wangi minyak kasturi putih, kumisnya dipotong rapi sampai berwarna biru dan jenggot yang tersisir manis…..lelaki yang kekar berwibawa… dan lamunanku pecah ketika Kyai Dahlan memecah keheningan sambil menyodorkan tembakau….
“Wah, kulo mboten ahli kyai, kalo disuruh nglinting (saya nggak ahli kalo disuruh melinting)…”
Dia senyum dan dengan cekatan mengajari melinting di atas kertas papier…..meracik tembakau menjadi lintingan kecil seukuran cimeng, cuman tanpa bong …., kemudian menyerahkan ke aku, sambil merokok dan melintingkan lagi sampai dapat tiga, ditengah tekun kerja aku membatin…ini jangan jangan ngajak ndragon nih….
Ndragon itu istilah untuk merokok terbalik, yaitu bara apinya didepan dan ditiupkan ke mulut lawan…langsung fly…. Mabuk…
Kemudian kyai memotong cerita “ kamu itu ngaji belum becus, kalo nyanyi malah iya..” katanya sambil mengisap rokok lintingan…mengh
embuskan nafasnya dan asap bergulung bagai samudera…tipis…. Maklum rokok import tembakaunya….
“ kamu ngaji itu nggak tartil babar blass (sama sekali), tapi kalo pemahaman kamu itu jago…”
Siapapun dipuji gurunya pasti senang, aku dibilang jago ya langsung “kukuruyuk !!!!”…..
Aku kadang membatin Kyai Dahlan ini apa tau, apa tidak kelakuanku selama tinggal disini, setiap ketemu si Raras Savitri anaknya itu selalu aku sapa dengan kedipan mata, anak yang santri tentu akan bilang aku kurang ajar…nyatanya malah seneng dan balas kedip mata dengan nakal…..hadew…anak kyai ini…high……..
Ternyata kadar ketaqwaan itu tak bisa diukur anak siapa dan siapa, dan ketaqwaan itu adalah daya upaya manusia sendiri, Raras Savitri itu kalo dibilang modal bakat taqwa ya ada, orang anak Kyai Top….. Tapi selalu harus kuingat nasehat Guruku ketika aku menceritakan cerita ini dalam bentuk tulisan kepadamu…nasehat guruku itu :
“ Ingat yang paling mulia di sisi Allah itu yang paling taqwa, dan ketaqwaan itu di dalam dada orang, dan tak siapapun bisa mengukur ketaqwaan orang, artinya ketaqwaan itu menurut ukuran Allah, bukan menurut pendapat siapa saja, dan siapa yang Allah menganggapnya bertaqwa tak sesiapa pun bisa memprotesnya, karena Allah melihat jelas dalaman orang, dan orang yang bertaqwa itu tandanya di dalam Al Qur’an adalah orang yang di beri jalan keluar dan di beri rizqi tidak di sangka-sangka dari arah mana datangnya, itu firman Allah, waman yattaqillaha yaj’al lahu mahroja wayarzuqhu min khaisu la yakhtasib…”
Demikian pula si Raras Savitri ini meskipun tak terlintas dipikirannya siapa aku ini, yang dia tau hanya aku laki laki ganteng, maniz,cool, tinggi sedeng, gaya trendy…tapi dia tak melihat musibah yang kualami sampai aku terdampar disini, karena musibah itu berdasarkan nasehat Guruku dibagi tiga hal dalam hal penyikapannya dan itu menentukan siapa sih orang itu :
“ Apapun yang menimpa pada manusia itu, entah sakit, ketiban masalah, kena paku, kecelakaan, di tipu, kebakar rumah, entah apapun itu, itu di bagi dalam 3 kelompok, dan sesuatu itu bisa di baca dan di tandai, sebagai suatu tanda, dengan membaca tanda kepada keadaan orang yang di timpa, walau 3 orang tertimpa masalah yang sama, akan tak sama keadaan dan efek yang di timbulkan, padahal jelas jelas sama masalah yang menimpa ke 3 orang itu. efek akibat ketiga inilah yang mencerminkan keadaan orang itu ketika ketimpa masalah itu, sehingga di ketahui apa nama masalah itu dan kedudukan bagaimana orang itu di sisi Allah.
1. ketika seseorang di timpa masalah itu lantas timbul keluhan dan hujatan, maka masalah yang menimpa itu di namakan bala bencana akibat perbuatan dosa orang itu yang terlalu banyak. sehingga di turunkan azab oleh Allah bekenaan dengan keadaan orang itu, karena dosanya yang sudah terlalu menumpuk.
2. ketika orang itu di kenai sesuatu musibah itu bersabar dan berusaha mencari solusi atas apa yang menimpanya, maka apa yang menimpa itu di namakan teguran Allah, di ingatkan untuk kembali kepada Allah, dari kelalaiannya. apa yang menimpa itu termasuk ujian.
3. ketika orang yang di timpa sesuatu musibah itu ridho, ikhlas dan bersabar atas apa yang terjadi, dan berserah diri pada Allah dan sama sekali tak lari, tetap istiqomah dalam ibadah, maka yang menimpa itu adalah anugerah kenaikan derajad di sisi Allah.
maka apa saja yang menimpa kita atau orang sekitar kita, itu bisa di lihat apa efek haliah atau perubahan prilaku ketika tertimpa masalah itu, bisa di jadikan tolak ukur, apa sebenarnya masalah yang menimpa itu, apa azab, ujian, atau anugerah, itu bisa di lihat dari keadaan orang itu menyikapi dan bersikap ketika masalah itu menimpa. dan dari sikap itu bisa di baca. apa kedudukan orang itu di sisi Allah….”
Lamunanku pecah ketika sesaat kyai dahlan memulai tausiah sore harinya kepadaku….
“Kamu itu tidak salah wid, cuman kamu kui ketiban apes wae…aku ki ngerti jane wae ….tapi yo kui…males crito…. Wong koe kui janoko kok…janoko kae kui sing nggelemi yo akeh to….lha ning tresnane tetep nggo Subadra ( sebetulnya kamu itu nggak salah, cuman saya malas menceritakan, kamu itu hanya apes saja …namanya orang ganteng ya banyak yang suka (diibaratkan Janaka atau arjuna tokoh pewayangan dalam budaya jawa)… tetapi cintamu itu ya sebetulnya tetep kepada orang yang kamu cintai (subadra disini hanya merupakan ibarat bahwa aku yang berhak menentukan cintaku dan bukan orang lain)…)
Beliau cerita begitu membuatku berhati hati , jangan jangan nie kyai nggak bisa ditipu nih…atau pernah liat, atau pernah dapat info dari santri putra tentangku, atau anaknya yang cerita ngadu, atau malah anaknya minta dijodhohkan ama aku ( kalo yang ini ngarep banget…hehehehe)……..
kembali kecerita di balai balai dengan Kyai Dahlan dan aku, sambil menyulut rokok lintingan keduanya dengan korek zippo, korek zippo dengan gambar Harlley Davidson dari kuningan, korek dengan tulisan limited edition pada pantatnya, dengan serie 34521, serie 5 angka yang sangat langka, korek saja harganya jutaan, kata kyai hadiah dari jamaah pengajian…….. sambil menarik asap rokok tingwe (nglinting dewe), kyai dahlan lanjut mewejang aku….
“Nak Wid,… hidup itu harus berpegangan pada dua hal Al Quran dan Hadist, Allah dan juga Rosululloh… nah demikian pula Nak Widi nantinya dalam hidup….wong nek iman iku abot (orang beriman itu berat), ganjarane swargo (hadiahnya surga), nek gampang ya hadiahe rantang (kalo gampang hadiahnya rantang)……kaya kehidupan sini ini, coba perhatikan kyai jentrek jentrek (kyai banyak berjajar) tapi liat itu yang istiqomah berapa??? yang tawadlu berapa??? yang asli berapa??? yang dapat jadi panutan umat berapa???…. jangan ketipu dengan bajunya yang bershorban, halus……orang tersingungannya juga masih gede….. jangan pernah kamu melihat segala sesuatu itu dari rupa, misalkan rupanya baik, fisiknya baik, bajunya baik, tongkronagnya mantap…istilahe opo kui????”…tanyanya padaku…… dengan santun kujawab “performen, kyai” “nah….itu…i
tu…”…jawab beliau………
3. Flash Back
Kita tinggalkan cerita Kyai Dahlan dan aku di balai itu, aku yang sok pura-pura santri dan alim padahal seperti burung condor pemakan bangkai, pura pura nggak bisa melinting tembakau padahal malah nglinting ganja, pura pura alim padahal pergaulanku di Semarang itu amburadul…. kuliah juga nggak jelas juntrungannya, oh iya lupa yang kumaksud balai itu ya kalo orang Sasak bilang baruga atau bruga`, kalo orang Bali bilang balai bengong, kalo menurutku sebagai orang kota, ya pos kampling nih yang cocok untuk istilahnya……
Masih aku ingat ke dua puluh satu hari tinggal disini ….. pas aku suruh Kyai Dahlan untuk masuk kedalam tapi dihalangi si Mbak Raras…
”saya disuruh abah, Mbak Raras..”
“ Disuruh apa ?…”
“ itu disuruh ambil shorban bapak yang warna hijau…”
“Bentar…..”…abah…ini Mas Widi lho !!!!…”
“ udah kasih saja…”..Kata Kyai Dahlan dari seberang…..
“ tuh khan mbak raras, suruh ngasihkan ,brarti dapat bonus cium pipi nih…”…pancingku…
“abah…mas Widi nakal…nie lho bah…!!!!”…… dia mengadu, aku malah tambah cuek……
“ wis to…kasihkan ke mas widi cepetan, abah nggak papa disini….cepet …abah mau ngisi pengajian….”
“tuh mbak suruh kasih pipinya…eh…shorbannya…” jawabku sambil bercanda…
“ya , udah…nih…..” katanya sambil mengulurkan shorban hijau Kyai Dahlan tapi nggak jauh , tangannya ditekuk tepat didepan dada…
Begitu aku bilang, “maka…..” belum sampai kata “sih”…ceprot….malah aku yang dicium Raras Savitri… Aku beringsut “pura pura nolak “ ,takut jadi fitnah khan ini ponpes, kata temanku yang anak kyai besar jika ketauan pacaran akan dikawinkan oleh kyai…dan aku berfikir…(masa depanku bagaimana ????)…ala mak…takutnya…orang masih kuliah juga, trus ngasih makannya bagaimana…..”#@%*$”… pikiranku bercampur aduk…..
` Dari Usamah bin Zaid R.A bahwa Rasulullah S.A.W bersabda yg bermaksud; ”aku tidak akan meninggalkan suatu fitnah yang paling berbahaya sesudahku nanti kecuali fitnah yg dihadapi oleh kaum lelaki dengan sebab kaum wanita” …Riwayat Bukhari dan Muslim….
4. Kebun belakang yang Kramat
“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al Israa’: 19)
Kebun tempat aku nongkrong ini dulunya tidak serapi ini, hanya berisi tanaman besar seperti duku, langsat, pundung (semacam anggur tapi berkayu keras), dan yang lain lain kebun ketela, singkong dan nanas…oh iya nanas ini sebetulnya ideku ketika kemarin musim nanas…aku ambil kuncung tasnya nanas di dapur belakang…kemudian kyai tanya….”arep di mggo opo???(mau dipakai apa ???)” aku menjawab..” di tandur mawon to kyai, ting wingking nikun khan lumayan ombo (ditanam saja kyai, dibelakang itu tanahnya masih luas) jawabku dengan logat jawa tengahan….
Setelah itu kyai malah memperhatikan aku menanam kuncung nanas itu dibelakang dan sambil nanya nanya aku dapat ilmu dari mana, ya karena jaman itu belum ada internet apalagi FB ya pasrti dari pengalaman …semuanya serba pakai riset jadi kalo segi pendalaman materi mungkin orang jaman dulu lebih mendalam dari pada orang sekarang karena kebaikan itu akan membutuhkan proses… terciptlah disudut kebun itu berbagai macam ide dari ku, kebun seluas 4000 meter persegi, ada tanaman nanas sebagai pagar pembatas…..
Di kebun itu juga aku menyapunya, dan mencabuti rumputnya dulunya hadeh…sampah daun kotor bertebaran tiap hari dan menurutku santri santri itu pemalas yang bodoh, kalau cerita dalil panjang dan rumit tapi kalo praktek nol besar rata rata, misalnya jagalah kesehatan… bak mandi dimasukin kaki kalo wudlu sementara sebelahnya sedang kumur kumur…..pikiranku ini santri nggak diajari sopan santun dan tepo sliro alias toleransi…..
Sekarang kebun itu menjadi rapi bahkan tanah gemburnya telah tecipta guratan semacam rambut yang tersisir dan terpola dari ujung ujung sapu lidi …. dan aku buat juga tungku yang aku buat melingkar dari sisa sisa batu bata bekas pembangunan yang sudah lumutan, melingkar dan dapat dijadikan penghangat dan pengusir nyamuk dikala malam pengen nongkrong, juga aku buatkan lampu dari sisa kaleng cat dan kulubangi kuberi sumbu dari kain bekas alias gombal, semuanya aku kerjakan sendiri sehingga ada senthir (lampu dari minyak tanah) dan tungku, bisa juga kadang santri ikut ikutan bakar bakar disitu kalo malam dan bikin kopi….Disitu juga aku membuat lubang kecil, awalnya kyai bertanya :
” kamu bikin apa nak widi ??? kok kurang kerjaan saja kerjaannya ???”
“buat tungku memasak , bisa buat santai kalo malam kyai”
“lha emange model kepriye ??? (bagaimana ???)”
“ya modelnya nanti kyai bisa lihat….” jawabku seolah malas menjelaskan….
Tiba-tiba muncul kopi dibawa si cantik Raras, matanya berbinar binar, jilbab dengan celana jins biru, kayaknya dia berusaha berdandan setrendy mungkin agar mempesona aku (GR)…..
“Nak Wid, glo kopine teko….( ini kopinya datang) ”
“nggih kyai monggo…..(iya, kyai silahkan)…”
Tiba tiba tatapan kami bertemu…Raras kayak terpesona denganku meskipun berusaha keras mengendalikan keadaan…Kyai Dahlan, seperti melihat gelagat…
“sana masuk….. prawan kok sobo kebon (perawan kok didalam kebun)”
sambil cemberut lucu Raras beringsut masuk, senyumnya lucu seperti anak dapat mainan baru….
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11] : 15-16)
aku melanjutkan pekerjaanku…dan dari balai itru Kyai dahlan bertanya lagi..
“lha terus cara kerjanya tungku buatan kamu itu bagaimana ?”… “nah ngeten kyai (nah, begini kyai)”
Saya menjelaskan pertama tungku dimasukkan daun daun kering dan ranting dari kebun itu kemudian ketela singkong dimasukkan ke dalam lubang itu , selanjutnya ketela ditutup daun lagi dan ranting…
“tunggu !!!” jawab kyai…” nanti asapnya khan kemana mana itu” …
dengan santai aku jawab “lha enggih kyai”….
“tapi apa bisa matang ??”…
“iya bisa, kalo ketela baru diambil dan dicabut gini malah ada manis manisnya dan teman minum kopi yang enak kyai”….
Kulihat Kyai Dahlan malah semakin minat dan aku disuruh coba….
” kamu ini anak kota, idenya aneh aneh saja, santriku yang orang desa malah gayanya sok kota…..”
“coba kalo berhasil nanti ditulari ya…”
…”inggih kyai jawabku…”
dan bull….api kunyalakan dari larahan itu (sampah itu)…asapnnya nggak banyak seperti yang diperkirakan kyai…
“lha kok ora kumelun (lho asapnya kok nggak banyak)”..
“inggih mboten kyai (ya enggak kyai), kayu dan daunnya sudah dipilih bukan dari tanaman yang biasa, daun dan ranting dari kayu yang keras jadi asapnya kayak angklo (tungku arang)” jelasku…
Kyai Dahlan tambah mangut mangut dan menyuruhku duduk didekatnya… sebagai murid titipan ya harus nurut saja…bagiku setiap manusia itu mempunyai hak sama dalam bertindak dan memetik hasilnya.
” Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. )…..
Selepas ashar itu dari dalam keluar keluarga kyai, mas Guntur Pradana, anak kyai tertua yang nyantri di mana mana dan jago pencak silat, orangnya tinggi besar dan ganteng, putih, gondrong dan pake anting, gayanya malah nggak mencermikan anak kyai, lebih sekuler omongannya timbang aku.
Aku menyalami Mas Guntur dan mempersilahkan duduk dibalai dan aku menghampiri tungku ajaibku, tungku didalam tanah untuk memasak ketela pohon alias singkong….
Dari dalam muncul, Raras, si kecil Pradipta, dan Nuraini adiknya persis si Raras…dan kyai dahlan seolah nggak bisa menolaknya…. aku semakin kikuk mebolak balik sampah ranting itu… dan dari dalam Nyai Dahlan muncul membawa teko kopi dan gelas …..
Aku mau kabur juga sungkan saja, salah tingkah anak muda kayak mau ketemu calon mertua, dan ketelaku beberapa saat sudah matang…aku mau permisi malah diajak gabung dibalai itu….
Akhirnya dengan setengah kikuk aku gabung dan master piece ketela bakar khas “santri edan” telah matang dan aku jumputi dengan capit dari potongan bambu..kutebang beberapa helai daun pisang sebagai alas kami makan…kami semua tertawa riang meskipun kadang aku curi-curi pandang melihat raras yang cantik tak terpayang…..inilah silaturahmi bagiku…sambil menyelam minum air, sambil makan melirik pujaan hati…
” Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)…
Kami bercanda disitu aku kemudian melebur akhrab, aku semakin cuek dengan gayaku, gaya yang dianggap mempesona perempuan seusiaku dimasa itu… di kebun ini, peristiwa silaturahmi terjadi, aku sebagai lelaki pembawa inovasi baru dan kyai dahlan seolah dapat anak lelaki baru, jagoan santri meski hanya kelas debutan dan cabutan, lelaki yang dititipkan kepadanya karena bermasalah dalam hidupnya…
Aku disitu memang merasa sebagai idola , bagi santri putra aku sering bercerita masalah kebut kebutan dan menggoda cewek, taunya mereka itu pengalamanku asli padahal aku dapat dari nonton film bioskop, di Salatiga namanya “ekstra show”.. bioskop murah kelas anak sekolah…
Mereka nggak paham aku dikeluargaku itu adalah “BAD FIGUR”….gambaran lelaki buruk dan bodoh, lelaki paling kacangan di keluargaku, terlemah dan ter madesu istilah keluargaku itu..masa depan suram katanya….
mungkin keluargaku itu lupa nasehat orang bijak, orang yang bijaknya seperti guruku Kyai Nur itu menasehati bahwa istilah itu boleh melekat didiriku oleh pengakuan keluargaku, tapi ingat … ” bagaimanapun di hindari, waktu akan menjelaskan, KAU ITU PAHLAWAN DALAM GELANGGANG DUNIA ATAU PECUNDANG . waktu akan menjelaskan, dan menjelaskan dengan fasih, tak usah merasa hebat dalam dunia ini, tetap saja waktu akan menjelaskan dengan tartil kehidupan ini….”
Bagiku sore ini selepas ashar menjelaskan orang itu jangan merasa levelnya tinggi hanya karena kaya akan dunia, karena semua itu sementara dan menipu…
aku saja meskipun dianggap kelas ayam sayur dikeluargaku tapi istimewa disini…
lelaki kurus bernama Widi…..
5. Menuju Rumah Salatiga
kita tinggalkan cerita dikebun dengan keluarga Kyai Dahlan….
malam itu kabut mulai datang tipis tipis aromanya, seperti bau tanah dan rokok filter menurutku begitu….
Dibawah rumpun bambu, kulihat bayangan bayangan…. bukan bayangan hantu tapi menyala, orang .dulu selalu takut kalo itu hantu wedhon..yaitu hantu yang bisa membesar dan tambah membesar…tapi menurut survei kecil kecilan yang kulakukan, yang menyala diakar akar bambu petung adalah fosfor, karena menyala ditempat gelap, itu hanyalah akar yang tumbuh dan terkena embun pagi jadi jelas bahwa wedhon itu salah kaprah saja, memang saya itu selalu dengan hasil survei pribadi, jadi ya sifatnya percaya sukur nggak ya masa bodho….
Diluar ponpes itu aku menghadap jalan…. ternyata anak anak kampung sebelah pada nungguin Mas Yatno ngapel anak kyai deket jembatan Cebongan situ… maklum karena lokasi jauh jadi ya dikawal segala, dan anak jaman dulu itu nggak sebebas sekarang jadi kelas ngapel saja harus dianter rame rame….. “kang, weh koe ning kene to….(wah, kamu disini to…)”
“iya ” jawabku kepada mereka…jumlahnya ada 3 motor…ada Andi, Anton, Edy, Kardi, ada lukman si penakut…sambil ngrokok di dekat Ponpes Kramat Cebongan itu….
“ngopo nyang kene? (ngapain disini ???”)….
” nyantai saja” jawabku…
“do ngopo kok mrene???(pada ngapain kesini?)”….
“biasa….” jawab mereka sambil senyam senyum….
“mulih gak kang…(pulang nggak???)…..tanya mereka ngajak pulang…..
“embuh lah”…..jawabku…..
tiba tiba mas guntur keluar… dan ikutan nimbrung….gelagatnya dia mau ikutan kabur….mana motor cuman 3 biji….
“bagaimana mas cenglu? (bonceng telu alias satu motor bertiga)”….en
tar tidur dirumahku jawabku….”….
Mas Guntur diam dan menjawab….”sik tak matur bapak (bentar saya pamit bapak)….
dia masuk kedalam dan keluar menggangguk tanda ikut…
Sebentar Kang Yatno dah selesai ngapel, meluncurlah kami ke Salatiga… lewat Cebongan turun belakang Pabrik Damatex dan ABC trus turun pasar sapi dan aku langsung minta anter kerumah….. ibuku tercinta…menyambut bahagia…kamar disiapkan untuk mas guntur, dan aku dikamar utara……
Kami ngobrol diruang tamu kemudian kamar tv tengah…. barulah terbuka bahwa sebetulnya dulu saya pernah ketemu dia ketika dia jadi aktivis mahasiswa…..
aku pernah maen band di kampusnya dan dapat sambutan bagus dan meriah karena pakai theatrikal dan pembacaan puisi oleh Kang Dian, nah Kang Dian ini dulu gabung dengan Adnan Buyung Nasution sekarang jadi lawyer di Depok Jakarta dan kemaren jadi tim sukses Pilpres Jokowi…..
Mas Guntur tanya aku dulu megang apa….. di band itu aku megang gitar lead merk ibanes warna putih…. dan dia bercerita,”brarti kamu serombongan aku yang menjamu makan nasi bungkus?”…
“lah iya, dibelakang panggung to”…jawabku…..
dia pun ngetes…kamu nyanyi lagu apa?”…….
“waktu itu lagunya Iwan Fals dan Swami to mas? “…aku balik tanya…..
“iyo sih…itu lagu yang megusulkan aku pas teknical meeting….”…
Aku pun mengambil gitar bolong di depan…..memotong lirik……
Nyanyian jiwa
Bersayap menembus awan jingga
Mega mega
Terburai diterjang halilintar …….
aku pernah ditikam cinta, pernah dilemparkan badai…..
tapi aku tetap berdiri….oooo
ooooo………….”
……………………. # sambil ketawa bareng # …… jawabnya “iya betul itu kamu……..”….
6. Larut Malam di Osa Maliki.
Aku besar dirumah ini, rumah besar dengan dua kamar mandi, rumah yang penuh kenangan hingga kini… rumah dengan halaman disekat pohon klengkeng…… dulu tak seperti ini, banyak tetangga maen kesini… di era globalisasi sepi…dan mati….
Dan satu persatu telah pada pergi, rumah rumah besar disekitar jalan ini seperti rumah hantu tak berpenghuni, semuanya mati dalam sepi…. rumah berjajar seperti susunan misteri masa depan… dengan dibukanya jalur ring road salatiga menambah mencekam jika malam….
aku berkaca pada langit malam dan mendung bergelantung di awan…..
Aneh guntur didalam malah nggak tidur, anak kyai itu juga nggak ngaji nggak ngapa ngapain, jauh dari kesan agamis versi aku, setahuku anak kyai itu agamis kayak bapaknya tapi si guntur itu kok enggak, sebetulnya bukan hanya Guntur yang begitu….temen
ku kuliah anak kyai khos jaman Gus Dur aja malah kalo nakal bareng dan ajak ajak aku…..
Aku menyesal hidup tanpa panutan, pemeberontakan karena tak ada panutan, yang menasehati baik malah kelakuan lebih culas dari pada yang dinasehati, seolah olah kebaikan bagi mereka hanya lancar dan lincah diujung lidah….
“lho mas…ora turu? (nggak tidur?)”….
“enggak ngantuk…” jawabnya dambil maenan remote tivi..
Aku yang baru keluar kamar meninggalkannya sendiri disitu dan kekamar mandi, kencing dan pengen mandi…jinabat dulu lah…..abis mandi sholat tahajud dan berdoa…panjang dan menentramkan….. sehabis sholat aku bikin teh anget dan kubagi dua….kupersilahkan mas guntur untuk meminumnya….
“ngopo mas, kok koyone suntuk..(sepertinya terlihat suntuk)….”
“iya, sebetulnya aku itu ada masalah…”
“lha masalah apa to mas?”….
“aku itu pacaran ama anak IAIN Kalijogo Semarang…”
“ehm….lha ngopo mas meteng po? (knapa apa udah hamil??)”…
“lambemu!!! (mulutmu)”…..kami ngakak berdua…..
7. Mas Guntur Pradana Vs Dik Widi
Mas Guntur Pradana ternyata membawa misi khusus, misi sendiri dan misi bapaknya….
misinya lari kenyataan bahwa dirinya sebagai ketua senat juga harus berakhir dengan gelar drop out karena terbukti sebagai pemalsu dalam skor nilai setiap sks mahasiswa, setelah jaringannya terbongkar akibat nilai mahasiswa dari dosen tak sama dengan yang dicantumkan dalam lembar khas yaitu kompilasi hasil study…..edan ini anak bagaimana bisa dia dan komplotannya lakukan hal yang menurutku diluar mewajaran…hal yang isinya manipulatif, di era itu hal pemalsuan hasil study itu sudah merupakan kejahatan besar kalau sekarang ijasah palsu saja orang sudah mengganggap hal kecil…..
Kejahatan yang nilainya sama berkurangnya dengan fitnah untuk menjatuhkan kredibilitas seorang atas dasar nafsu dan kedudukan, orang yang benar jadi salah yang salah malah mengaku benar…..
Kadang orang telah lupa mengambil kesimpulan atas pemberi berita dan dari mana sumber berita dan yang lebih penting dari latar belakang si sumber berita…..
Bagaimana mungkin orang yang bertingkah laku baik karena amaliyah yang menggerusnya menjadi pribadi yaag baik malah kalah dengan orang yang terlihat baik tapi minim amaliyah????….
Bagaimana mungkin orang yang mulia menjadi salah dan orang sudra tiba tiba menjadi mulia jika kita tak menilai dari amal perbuatan dan amaliyah ibadahnya……
Mas Guntur Pradana membawa kabar yang mengejutkan juga mengejutkan lagi bagi diriku ini, bagaimana mungkin aku percaya bahwa dirinya anak kyai yang santun tapi diluar beringas bagai mafia film mandarin, bagai yakusa di jepang, gank dia beberapa aku kenal di semarang, dan dia ternyata juga telah mengetahui siapa aku ini di kampus……harimau pemalu bernama widi…..ehm….
Dia ternyata juga masih saudara dengan mbak Qoriatul Khasanah (Qori) itu, karena sebentar lagi akan mengawini kakak perempuannya secara siri karena masih sama sama sekolah dan belum mempunyai pekerjaan…….
Aku yang mengetahui dari obrolannya malam ini, dan perintah mertuanya mengecek kepada aku, apakah benar Widi itu lelaki yang dicintai adik iparnya dan apakah benar Widi melakukan hal sejauh itu kepada adiknya itu…. aku harus menjelaskan hal itu dan mulutku mulai terbuka….dan berkata…
“Mas Guntur… jika salah dan melakukan apa yang dikatakan adikmu ipar itu kepadamu dan keluargamu aku rela dipotong tanganku, aku tak mau mengakui apa yang aku tidak lakukan, coba mas fikir…pernahkah aku memegang tangan adikmu itu, menyentuh kulitnya, dan atau menciumnya bahkan lebih dari pada itu???? pernahkah kalian tanyakan kepada adikmu ipar Qoriatul Khasanah itu, jika aku memang merespon cintanya aku pasti akan lakukan hla hal semacam itu….ini khan enggak jawabku…memang banyak yang menjuluki aku “play boy” dan banyak perempuan mendatangi aku, tapi ya nggak segitunyalah mas guntur…..setiap wanita itu membawa sex appeal masing masing, akan berbobotnya wanita bukan hanya segi fisiknya tapi karakternya juga, bagaimana mungkin aku tertarik dengan adikmu ipar itu sementara bicara hanya sepotong, tingkahnya aneh katrna kadang sering marah kepada penghuni kost dibelakang itu….”
rumah ibuku ini memang disekat dua karena yang belakang untuk kost anak anak IAIN salatiga…… nasib yang kutanggung akibatnya adalah sebagai bapak kost yang masih seumuran dengan anak kost adalah jika anak kost jatuh cinta dengan bapak kost yang flamboyan kayak aku ini…..
” aku percaya kok Dik Widi, aku justru melihat nya lain mengapa sampai engkau dititpkan ke bapakku… atas kesalahan apa? dan kok bisa sampai hal itu terjadi…”
“mas guntur, aku itu anak terkecil yang tak pernah merasakan pujian tapi kalo kritik pedas yang pedasnya mengalahkan ditapuk srandal (ditampar pakai sandal) sering banget, seburuk buruknya aku nggak mau makan fitnahan seperti itu…..”
“ehm…aku baru mengerti ketika bapak ceritaada santri titipan dirumah bernama widi,anak kuliahan yang kena fitnah…”
“ternyata kamu to lelaki yang dimaksud itu, ya lumayanlah….m
ungkin karena kamu pantas jadi idola…”
“idola apa Mas Guntur, orang wanita yang aku damba dan aku cintai saja malah memilih lelaki lain…..”
8. Menyusun Cakrawala
Sekitar jam Sembilan-nan Mas Guntur pamit pulang, aku ijin di rumah dulu melepas kangen dengan ibu alasanku waktu dia berlalu… dia berkata “beres”, “nanti aku lapor Bapak”……
Sambil minum teh manis kami ngobrol diruang tamu…..
“piye Le kabarmu ??? (bagaimana nak kabarmu ???)”
“apik buk (baik bu), kabeh wis jelas lan gamblang (semua sudah jelas dan gamblang), aku dah mendapatkan semua penjelasan jebule kui si Qori kae adine ipar Mas Guntur, calon calon “ ralatku, “trus qori kui ngakune wis pacaran karo aku, uwis macem macem critane ning keluargane, lha aku khan njelaske nek ora ono hubungan opo opo malah ngobrol wae durung tau, kayane cah kui rodo gendeng po piye ??? ( Qori mengaku dengan keluarganya telah pacaran denganku, melakukan macam macam, aku menjelaskan bahwa tak ada hubungan apa apa dengannya , mungkin anak itu setengah gila atau bagaimana ???)” dan aku ngakak bareng dengan ibuku…
Ibuku pasca pensiun sebagai guru. Kesibukannya arisan, pengajian, dan mengunjungi sanak family… akibat fitnahan si Qori itulah aku diselamatkan Ibuku menjadi santri di Kramat Cebongan, karena desakan kakak – kakakku bahwa aku mesti melakukan hal itu, tuduhan tanpa dasar yang harus aku terima sebagai anak yang dipasrahi tugas menunggu orang tua dan kost kost-an, induk semang yang muda yang mengidola…..hehehehe…..
“ya , udah aku nanti yang ngomong ama mbak karo masmu , biar semuanya jelas, wong udah tak jelaskan pada ngroyok ngeyel saja, aku sampai kesel (capek) mengatakannya dan ngasih tau satu persatu…”
Aku pun mengambil gitar bolong dengan tulisan “Jongasi” sebuah tulisan dengan makna yang simple tapi dalam, artinya “Jangan sampai”…sebuah makna konotatif dan denotative yang berpadu jadi satu menjadi makna baru…”jangan sampai aku melakukan itu”…
“le, wis suwe ibu ora krungu koe nyanyi… (sudah lama aku tak mendengar kamu menyanyi)”
“lha nyanyi lagu opo buk (nyanyi lagu apa ibu??)” balasku …
“terserah, sing penting lagu Indonesia, ora lagu inggris, ora karo bengak bengok (tidak dengan teriak teriak)”…
Ibuku memang tak tau falceto, screaming, groumming, pic control atau apapun itu teori menyanyi yang membingungkan, yang dia tau lagu yang enak didengar simple dan penghayatan…kayak deklamasi dan puisi yang ada suara musiknya…itulah ibuku….
Sambil mikir aku memetik gitar bolong merk Osmond itu, gitar import…import buatan Bandung….muncullah lagu…. “yang terlupakan”…
Denting piano kala jemari menari
Nada merambat pelan dikesunyian malam
Saat datang rintik hujan bersama sebuah bayang
Yang pernah terlupakan
Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata
Seperti menjelma waktu aku tertawa
Kala memberimu dosa
Oh maafkanlah
Oh maafkanlah
Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti…….
Ibuku kelihatan bangga ketika lagu itu berakhir dan aku akhiri dengan sendu, sebuah lagu yang mewakili perasaan kami masing masing saat itu..
“ kui lagu judule opo? (itu lagu judulnya apa??)” Tanya ibuku ditengah kesunyian…
“Yang Terlupakan, bu…penyanyinya Iwans Fals”….jawabku..
“ critane kok sedih men (ceritanya kok sedih sekali??)”…
“ah ora ah…(ah tidaklah)…” … jawabku..
Ibuku menahan nafas dan kemudian melebarkan pembicaraan….
“ lha Piye jare Pak Kyai Dahlan…..(bagaimana kabar Kyai Dahlan ???) ” Tanya ibuku memecah kesunyian ruangan…
“ yo, santai saja…nggak ada yang istimewa disana….” Jawabku..
“ santai bagaimana ?? tingkah lakumu dijaga ya kalo disana jangan ngisin ngisini (jangan bikin malu), dan merendahkan nama baik orang tua”…nasehatnya…
“ ya enggaklah bu, tapi anakke Kyai Dahlan kae sing adine Mas Guntur ayu…”…
“ we, lha piye ?? (lha bagaimana ??)…
“Tak pek pacar wae piye ?? (tak jadikan pacar bagaimana ???)” tantangku…
“wah….. tak ndelok sik ya……(saya lihat dulu anaknya)……”……..
9. Mata Dewa
Sehari kemudian aku pamit ke ibuku ke Cebongan , langkahku mantap naik Izusu Elf menuju suruh, turun di jembatan Cebongan setelah Tingkir….
Aku berjalan menyusuri jalan dengan suasana air mengalir bening dan dingin, air limpahan Sendang Senjoyo yang berates taun mengalir di Cebongan…turun sampai Gendongan sana..
Aku tak berkostum santri tapi jins semi begie dan topi NY warna biru ,topi bisbol klub bisbol terkaya sedunia……
Sampai disana kulihat Kyai Dahlan selesai memberi pelajaran Kitab kepada para santri, sementara aku cium tangan trus masuk kedalam karena diperintahkan makan siang…
Di lorong kamar itu, berpapasanlah aku dengan Raras Savitri yang seolah menunggu kedatanganku siang itu….
Dia menghampiri dan langkahnya tegap berani..
“mas Widi aku pengen ngomong berdua, nanti aku tunggu di kebun belakang selepas Ashar…”
“iya “ jawabku ..
Lalu masuk kekamar cuci muka dan makan bareng santri santri putra..
Namanya diponpes itu gossip juga ada, mereka ngobrol bahwa yang naksir Savitri itu banyak dan banyak yang ditolak dan patah hati trus keluar jadi santri… Ada yang sampai pulang minggat nggak kembali…..
Raras Savitri telah menungguku di kebun belakang itu,
Lelaki mana yang tak takjub dengan dirimu..
Rambut mengalun lurus “ngandan ngandan” sampai kepunggung..
Tinggi dan senyum manis selalu menghias wajahmu..
matamu indah seperti “damar kanginan”..
kakimu jenjang bagaikan “suthang walang”…
bibirmu indah bagai “ron jambe sinigar”….
Gambaran pujangga jawa pun melekat padamu, sore itu tumben engkau tak berjilbab, hanya kerudung menyilang menyisakan keindahan bagi lelaki hidung belang seperti aku…..
Besuk beberapa hari lagi atau minggu atau bulan dia tak tau akan melanjutkan kuliah di UII Jogja, sebuah universitas swasta yang mahal dan islami… Aneh memang jaman sekarang Islam Itu Mahal, Islam itu Kaya , Islam itu Ekslusif …demikian gambaran umum untuk masyarakat kelas bawah seperti aku ini…sebuah mimpi yang susah kami raih dan rasakan nikmatnya sekolah dengan julukan “mahal” itu…..
Intinya sih pamitan dan minta cium perpisahan, aku menolak dengan segan, pikiranku selalu trauma dengan namanya jebakan, jebakan atas nama cinta… jika kamu pernah merasakan jebakan cinta …kamu akan tau rasanya tak berdaya, perangkapnya seperti jaring laba-laba, rapuh tapi mematikan…..
Lidah gelombang jilati batinku
Belaian karang sampai kejantungku
Jingga matahari ajak aku pergi
Kasihku tulus setulus indahmu
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Sore itu aku berpamitan juga dengan Kyai Dahlan dengan alasan persiapan masuk kuliah di Semarang, sementara Raras mengejar dijalan keluar pondok Kramat , dan berjanji besuk akan bertemu di acara pengajian remaja di Masjid dekat rumahku….
Lompatan cerita waktu yang ditunggu tlah tiba, aku menghadiri acara pengajian itu dengan dalih mengantar Ibuku tercinta, sambil di jalan aku bisiki..bahwa nanti bertemu Raras Savitri itu….anak Kyai Dahlan yang ingin aku jadikan pacar, baru pacar belum calon istri, Ibuku santun melihat dirinya, Raras Savitri menyambut dengan mencium tangan dengan anggun, ciuaman bidadari nan ayu, keindahan wanita jawa bernama Raras Savitri..
Kami ngobrol sebentar dan ibuku masuk ke-masjid, dia diluar bersamaku dan karena ramai anak-anak maka pembicaraan berubah jadi malu malu…
Suasana tak mendukung, kusuruh dia dekat ibuku di dalam masjid, usahakan merayu ibuku kataku sambil berbisik, seolah dia nurut saja dan sangat berani mendekati ibu, ibuku sudah aku atur strategi menghdapi calon mantu, pura pura jaim dan mengorek informasi lebih dalam mengenai Raras Savitri…idola baru ngrumpi saat ini, saat hidup sedang penuh pelangi, pelangi semu namanya cinta berpedoman “bobot bibit bebet”, slogan yang kadang kurang pas untuk ukuran hidup di dunia ini, meski kehidupan ini kadang penuh takaran…..
Setelah kejadian itu, komunikasi hanya lewat telp dan sebulan sekali kalo ada waktu bertemu atau ada waktu bergantian meluncur ke Jogja dan Semarang, tempat asyik pacaran ya di teras rumahku itu…memandang lalu lalang kendaraan dan suara knalpot kendaraan…
Kejadian romantic juga jarang kesampaian, suasana sepi juga jarang kami temukan, isinya pergi bareng ibu, makan bareng di Ponpes Kramat, atau nonton bioskop kalo punya duit lebih…sisanya banyak aku habiskan waktu kepada teman temanku di Semarang, lebih hidup dan bergairah, urusan cewek bernama Raras Savitri ini bagiku cuman adu bejan (siapa tau beruntung) , kalo dikatakan cinta ya nggak mendalam, dibilang enggak ya eman wong dapat cewek cantik….
Taukah engkau yang namanya godaan itu… Guruku Kyai Nur pernah berkata :
“ Setan setan itu akan berusaha dan berusaha sampai kamu di sesatkan dari kebenaran, sampai kamu di palingkan dari jalan kebenaran, mereka akan mati matian membujuk merayu, sampai kamu tersesat, mengikuti jalan setan itu, tapi setelah kamu tersesat mereka lalu tak memperdulikanmu, karena tujuan mereka adalah menyesatkanmu. dan setan itu ada setan dan jin dan manusia, semua yang mengajakmu melenceng dari jalan kebenaran itu adalah setan, jadi bisa saja setan itu dari teman dekatmu, dari saudaramu, paman, tetangga, istri, anak, atau siapa saja orang lain selainmu, tandanya adalah membujuk merayumu mengajak pada jalan kesesatan. dan jadikanlah dan anggaplah setan itu musuhmu, sekalipun itu dari orang yang kamu sayangi “.
‘ Dan Allah itu mengajak kepada jalan hidayah dan kebenaran, dan setan itu mengajak pada jalan kegelapan dan kesesatan. kenali lah setan setan di sekitarmu, tandanya adalah dia membujuk, merayumu, mengajakmu. sebab jalan yang di tawarkan Allah itu tidak kenal bujuk rayu, sogok sogok, iming iming, dan keculasan, dan jalan cara setan itu penuh dengan itu semua, dengan rayuan, ajakan, sogokan, bujukan, iming iming dll….jika kamu telah terbujuk setan, hanya ada sesal di ujungnya “ .
Tiba tiba Raras Savitri menghilang, sulit ditemui dan sulit komunikasi.. aku malah semakin sibuk dengan keluar masuk studio music, ngeband dengan teman teman kuliah, kadang kalo pulang maen campur sari, dua sisi yang kontras…seolah Raras Savitri terlupakan dan terbengkalai…ibuku yang dulunya rajin menanyakan juga mulai bosen menanyakan karena aku juga semakin cuek dengan duniaku, dunia mencari jati diri…..
Dua bulan dia muncul, perempuanku Raras Savitri muncul kembali dengan berita menggemparkan yaitu “HAMIL”, setelah musibah fitnah fitnahan kemaren ibuku nggak heboh lagi, berita itu ditanggapi dingin….
“tenan to, bejane koe ora tenanan karo Raras Savitri, meskipun anak kyai tapi bedo karo kasunyatan (kenyataan) , saiki firasat`e ibumu iki terbukti….piye le koe (bagaimana kamu nak???)….”
“lha menurut ibuk piye ?? (lha menurut ibu aku itu bagaimana??)….”
“kayane koe santai, apa duwe pacar liane to ?? (apa punya pacar yang lain ???) “…
“ yo ora , kurang modal bu…mbok tukok`e motor to ??”…pancingku..
“kebutuhane akeh le, mengko mbakyumu karo masmu do`ra setuju (kebutuhan banyak dan nanti kakakmu pada nggak setuju) ”…..
Alasan klasik yang selalu melekat dari dari dulu, sebuah realita paling ter-“BULL-SHIT !!!”….sesuatu yang harus dijalani , sebuah fakta yang selalu menghantui, perasaan seolah ora nrimo ing pandum (menerima pemberian Tuhan)….
Sore itu, ibuku arisan, tirai malam telah mulai tiba dan matahari mulai sembunyi dan tak sungkan lagi istirahat dibarat, karena rumah menghadap timur jadi teras depan sudah mulai nyala lampu….dan lalu lalang kendaraan mulai lenggang, tumben tak seramai biasanya..
Motor astrea prima warna hitam memasuki pelataran rumahku, pagar depan waktu itu masih berupa kayu berwarna biru…turunlah dirimu Raras Savitri…
Aku tak menyambut tapi menunggu diteras rumahku……dia mencium tanganku, memelukku dan menangis , air matanya menetesi kaos bergaris abu abu milikku….
Pelukkannya semakin melemah dan dia pergi dengan motornya…perpisahan tanpa kata kata….engkaulah RARAS SAVITRI si Mata Dewa….
Aku berdiri tinggalkan dirimu
Waktu sinarnya jatuh di jiwaku
Gemuruh ombak sadarkan sombongku
Ajaklah aku wahai sang perkasa
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Seperti mata dewa
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Senja di hati…………………………..
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)
Note :
1. Iwan Fals Lagu “yang terlupakan”
2. Iwan Fals lagu “mata dewa”
3. Nasehat Kyai Nur TQNS….
4. Katanta Takwa by “Katanta Takwa”

Kehidupan

• Jika melihat kehidupan dengan mata optimisme, maka akan engkau dapati keindahan di setiap sudutnya. Bahkan termasuk di dalam keburukan sekalipun engkau tetap bisa menemukan keindahan disana.
• Jika Dia membuatmu sakit, dan karenanya engkau jadi lebih mengingat-Nya, maka sungguh berarti Dia telah menyehatkanmu. Dan bila Dia membuatmu sehat, namun karenanya engkau justru berpaling dari-Nya, maka hakekatnya Dia telah men-sakit-kanmu!
• Saat tawakkal berkata: aku akan berangkat untuk bekerja, maka kesuksesanpun langsung menimpali: dan aku akan selalu bersamamu. Sedang ketika kemalasan berujar: aku akan duduk untuk bersantai, maka kegagalanpun serta merta menyahut: dan aku selalu setia menyertaimu
• Rahasia kesuksesan dalam hidup adalah saat engkau bisa mnghadapi ujian-ujiannya seperti cara burung bertahan di dalam pusaran badai
• Hidup akan panjang jika diisi dengan hal-hal besar, dan sebaliknya menjadi pendek sekali bila dipenuhi dengan masalah-masalah remeh
• Dunia ini bak si gadis jelita. Jika engkau mengejarnya, ia justru enggan. Akan tetapi saat engkau enggan terhadapnya, ia malah berbalik mengejarmu
• Jika orang-orang baik tidak tahu tentang cara / manajemen kerja, maka Allah akan membiarkan orang-orang jahat memimpin / menguasai mereka
• Kondisi sakit adalah sebuah “sekolah” penempaan diri. Dimana jika pasien mampu memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, niscaya akan menjadi nikmat
• Posisikanlah dirimu dalam hidup ini sebagaimana hidup sendiri telah “menempatkanmu”, seraya tak henti berupaya terus meningkat dan meningkat
• Jika ingin tahu derajatmu disisi-Nya, maka lihatlah dimana Dia menempatkanmu, dan dalam hal apa Dia memberdayakanmu
• Ilmu itu bukanlah apa yang telah engkau ketahui dari yang semula tidak engkau tahu. Melainkan manfaat apa yang telah engkau ambil dan dapatkan dengan mengetahuinya?
• Akhlak baik bisa men-tabiri banyak keburukan. Sedangkan moral buruk akan menutupi banyak kebaikan
• Kebenaran itu memiliki “pasukan” yang senantiasa membela dan memperjuangkannya, termasuk diantaranya kebatilan itu sendiri
• Takkan dusta orang yang yakin/percaya dengan dirinya. Dan takkan khianat orang yang bangga dengan kehormatannya
• Derita merupakan jalan keabadian bagi para pemilik jiwa besar, tapi sebaliknya menjadi jalan “kebinasaan” bagi yang berjiwa kerdil
• Kotak yang berisikan intan berlian tidak bisa lagi memuat pasir. Demikian pula hati yang penuh dengan hikmah tidak akan menampung hal-hal remeh
• Si fakir itu ibarat timbangan Allah di muka bumi ini. Dimana dengannyalah bisa ditimbang kesalehan dan kerusakan masyarakat
• Kebaikan bertanya kepada Tuhan-nya: Dimanakah tempatku? Maka Tuhan-pun menjawab: di dalam hati org-orang yang tunduk kepada-Ku dan mengenal-Ku.
• Janganlah “mematok” cita-cita besarmu adalah untuk menjadi kaya, melainkan untuk tidak menjadi fakir. Karena diantara fakir dan kaya terletak posisi orang-orang qanaah
• Pembeda antara bahagia dan sengsara bagi seorang suami adalah apakah istrinya menjadi pendukungnya terhadap musibah, ataukah justru menjadi pendukung musibah terhadapnya
• Kesuksesan terhebat dalam hidup ini adalah jika engkau mampu menyatukan keinginan-keinginanmu dengan keinginan-keinginan istrimu
• Janganlah pernah sekali-kali menghina seseorang serendah apapun statusnya. Karena boleh jadi perputaran zaman akan menempatkannya di posisi yang membuatnya diharap dan ditakuti
• Qanaah dan tamak adalah kaya dan fakir. Mungkin saja seorang fakir hakekatnya justru lebih kaya darimu. Dan boleh jadi seorang kaya ternyata sebenarnya lebih fakir
• Kemuliaan itu ibarat kuda jantan liar yang tidak akan tunduk kecuali di tangan orang-orang yang kuat memegangnya
• Orang mukmin bukanlah yang tidak maksiat kepada Allah. Akan tetapi ia adalah orang yang jika jatuh maksiat akan segera sadar dan kembali kepada-NYA
• Dengan kebenaranlah langit dan bumi dicipta, dan dengan cinta keduanya bisa tegak berdiri
• Tanpa iman, hidup merupakan teka-teki misteri yang tak terpahami maknanya
• Kasihan sekali! Orang yang tidak sadar akan pendeknya hidup kecuali baru di akhir hayat
• Pembeda antara sifat / sikap pengecut dan pemberani terletak pada keteguhan hati sesaat
• Amal dan optimisme adalah “sarana” para musafir menuju Allah
• Sebaik-baik balasan bagi luka-luka kehidupan adalah keimanan kepada taqdir
Semoga Mutiara Hikmah ini Bermanfaat buat kita semua, dalam menjalani hidup ini dan selalu belajar dan terus belajar dari hidup

Cahaya ( Nur )

7 NUR
1. NUR HIDAYAH
Nur Hidayah adalah cahaya petunjuk daripada Allah kepada seseorang yang beramal dengan keimanan yang luhur melalui jalan zikir (mengingat Allah) dengan mengamalkan zikir itu, Allah akan memberi petunjuk dan panduan terhadapNya. kebiasaannya mereka akan melakukan dengan jalan bersuluk (menguzlahkan diri).
2. NUR INAYAH
Nur Inayah adalah cahaya petunjuk yang didatangkan kepada sesiapa yang dikehendaki oleh Allah dengan cara tiba-tiba kepada seseorang yang sentiasa mengingati keAgungan dan kebesaranNya. ada pandangan yang mengatakan berlaku majuzub terhadap seseorang itu adalah kepada manusia Kamil yang menjadi pilihan. kebiasaannya berlaku kepada selain nabi dan rasul. kepada nabi dan rasul disebut mikraj.
3. NUR TAQWA
Orang yang mendapat cahaya ketaqwaan, apabila mereka mendapat petunjuk daripada Allah tentang sesuatu yang diniatkan. Ahli taqwa melakukan semua jenis ibadat dengan cara taqwa. Orang yang bertaqwa adalah orang yang beriman dan beramal dengan ilmunya dengan bersungguh-sung
guh. Maksud taqwa itu ialah taat setia kepada hukum Tuhan dan meninggalkan laranganNya.
4. NURUL IMAN
Cahaya keimanan itu adalah cahaya kepercayaan kepada perkara rukun iman dan kepada perkara yang ghaib yang dijadikan Tuhan dan beramal dengan kepercayaan itu. Jika tidak mengamalkan apa yang mereka percaya maka mereka tidak akan mendapat apa-apa dari keimanan yang mereka percaya, malah mereka mendapat kemurkaan dari Allah.
5. NURUL YAKIN
Seseorang yang mendapat cahaya keyakinan, maka orang itu dinamakan orang yang beriman dan beramal dengan sebaik-baiknya. Selepas keimanannya bulat kepada keimanan (Haqqul Yakin), hatinya tidak dapat dipengaruhi oleh habuan Madiyah (keduniaan), Hubbu Dunya (habuan dunia) dengan cara tidak halal dan hak. Fikirannya tidak dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang batil.
6. NURUL HAKIKI
Cahaya keyakinan yang benar dari keimanan dan ketaqwaan yang diamalkannya mengikut aturan ibadat dan setelah mendapat petunjuk yang membawa kepada keyakinan yang bersungguh-sung
guh, pintu hatinya (Fuad) dan Qalbun serta Qalbi telah difahaminya menyebabkan fahaman pendiriannya sebagai seorang Islam yang beriman tidak dapat digugat oleh apa-apa pengaruh pun kerana mata hatinya telah celik.
7. NURUL MUSTAIED
Cahaya akal yang ilmu didalamnya adalah datang dari alam Samawi. dia adalah seorang Islam yang sebenar dan mendapat petunjuk. Akalnya diisi hanya dengan Al-Qur’an dan hadis semata-mata serta memahami tugasnya sebagai khalifah di alam yang rendah (Sufli)

Hukum alam

7 HUKUM ALAM
1. Hukum Sebab Akibat
Hukum ini merupakan hukum kehidupan yang fundamental. Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita memiliki sebab khusus. Pemikiran adalah sebab, dan kondisi adalah akibatnya. Maka apapun pemikiran yang Anda tebarkan akan berkulminasi pada suatu tindakan yang menimbulkan akibat. Inilah padanan mental dari hukum fisika Newton bahwa “setiap aksi akan menimbulkan reaksi yang sebanding dan berkebalikan”, dan hukum ini berlaku dengan prinsip yang sama.
Karena hukum alam tidak bisa dipastikan, maka penting bagi Anda untuk mengingat apa yang Anda inginkan dan bukan apa yang tidak Anda inginkan. Kualitas berbagai hubungan, misalnya, merupakan hasil dari apa yang telah Anda tebarkan dalam hubungan-hubungan tersebut.
2. Hukum Daya Tarik
Apa yang secara dominan Anda pikirkan akan menarik orang-orang dan lingkungan yang harmonis dengan pikiran-pikiran itu ke dalam kehidupan (seperti yang dikatakan dalam Law of Attraction). Secara metafisik, makin besar vibrasi yang Anda keluarkan, makin besar daya tariknya. Proses ini mirip dengan Hukum Resonansi.
Anda selalu menarik semua hal yang Anda pikirkan, baik itu positif maupun negatif. Akal sehat senantiasa mengatakan apa yang sebaiknya Anda kerjakan, meskipun seringkali terdapat kesepakatan yang mencegah Anda untuk melakukannya.
3. Hukum Kreativitas
Di luar dua energi interaktif, yin dan yang, jantan dan betina, muncul energi yang ketiga. Terdapat pasokan ide yang melimpah ruah, yang siap untuk Anda ubah, dan seluruhnya secara dramatis akan mengembangkan potensi, kebahagiaan, dan sukses Anda. Segala hal yang tercipta di dunia ini adalah hasil interaksi kedua energi yang saling bertentangan, tapi saling melengkapi. Keduanya berada dalam diri kita, tapi hanya akan efektif jika dimanfaatkan dan diseimbangkan.
4. Hukum Substitusi
Anda tidak bisa sekadar berhenti melakukan sesuatu. Keinginan kuat atau ketetapan hati sebesar apapun tidak akan tahan dengan kekosongan atau kevakuman yang terjadi terus- menerus. Untuk menghentikan suatu kebiasaan atau sikap, Anda mesti mencari penggantinya. Gantikan pemikiran tentang apa yang tidak Anda inginkan dengan pemikiran tentang apa yang Anda inginkan. Tidak ada sesuatu yang bisa menghilang sama sekali: sesuatu tersebut harus digantikan atau disalurkan ulang dengan substitusi.
5. Hukum Pelayanan
Berhentilah melayani orang lain dengan cara yang sebenarnya tidak Anda inginkan, karena imbalan yang Anda peroleh akan selalu sama dengan pelayanan Anda. Memberi perlakuan kepada orang lain di balik meja dengan cara yang sama dengan di depan meja, pada akhirnya akan berlangsung dengan prinsip yang sama. Anda akan selalu diimbali dengan proporsi yang persis sama dengan nilai dari layanan Anda kepada orang lain.
6. Hukum Penggunaan
Kekuatan alami apapun, bakat atau talenta, akan mengalami kemandekan jika tidak digunakan. Sebaliknya, akan menjadi semakin kuat jika makin sering dimanfaatkan. Ilustrasi yang sangat baik digambarkan dalam kisah seorang tua yang memperlihatkan kepada Rossetti, si pelukis terkenal, beberapa lukisan yang baru saja dibuatnya pada masa pensiun. Rossetti dengan sopan menjawab bahwa lukisan-lukisan itu biasa-biasa saja. Si lelaki tua kemudian memperlihatkan beberapa lukisan lain yang dibuat oleh seseorang yang lebih muda. Rossetti langsung memuji dan mengatakan bahwa di pelukis ini tentu sangat berbakat. Melihat orang tua itu memperlihatkan gejolak emosi, Rossetti pun bertanya apakah yang melukis itu anaknya. “Bukan. Itu lukisan saya sendiri sewaktu muda. Tapi saya tergoda untuk melakukan hal yang lain dan melupakan bakat melukis saya”, jawab si lelaki tua.
Bakat si lelaki tua telah melenyap. Manfaatkanlah, atau Anda akan kehilangan kekuatan alami itu.
7. Hukum Tujuh
Urut-urutan kejadian berjalan mengikuti Hukum Tujuh atau Hukum Oktaf. Saat not atau nada dasar dimainkan, setiap not diulang bunyinya beberapa kali dan kemudian menghilang intensitasnya. Hukum Tujuh berarti bahwa tidak ada kekuatan yang terus-menerus bekerja dengan arah yang sama. Setiap kekuatan bekerja dalam kurun waktu tertentu, kemudian menghilang intensitasnya, lalu berubah arah atau mengalami perubahan internal.
Tidak satu pun di alam ini yang berkembang mengikuti garis yang lurus. Dan demikian pula dengan kehidupan Anda. Tapi setelah Anda bisa menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip itu, Anda mengalir mengikuti arusnya, bukannya berlawanan.
Hukum Tujuh memperlihatkan bahwa tak ada satu pun kekuatan yang cuma berkembang ke satu arah, dan bahwa energi terus berkembang bahkan di tengah rintangan dan interval. Sebagaimana oktaf, segala sesuatu dalam kehidupan ini berjalan dengan vibrasi. Tanpa vibrasi takkan ada gerakan, dan dengan demikian tak ada aktivitas yang bisa berjalan dengan cara apa pun juga.

Karomah

KAROMAH ULAMA
Ulama (jama` dari orang alim), Ulama bisa dibilang Ulama bila dia telah memahami 3 hal :
1. Ilmu Syariat
2. Ilmu Thariqat
3. Ilmu Haqeqat
Sesungguhnya ulama telah disebutkan di dalam Al-Qur`an dan Hadits Nabi SAW bahwa Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu.
Nabi SAW bersabda : “Ulama warisannya para nabi” dan Nabi SAW bersabda yang diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud : “Wahai Ibnu Mas`ud, duduknya kamu satu jam di majlisnya orang alim, tidak memegang pena atau pulpen dan tidak menulis satu huruf pun maka lebih baik kamu daripada kamu memerdekakan seribu orang budak, dan melihatnya kamu ke wajah orang alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu menyedekahkan seribu kuda di jalan Allah SWT dan mencium tangannya orang alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu beribadah seribu tahun”.
Berkata Nabi SAW : “Satu orang ahli ilmu seperti ulama yang waro (apik) lebih ditakutkan syaiton dari pada seribu orang ahli ibadah yang bersungguh-sungguh tetapi dia bodoh”.
Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang mencari ilmu kepada seorang ulama maka Allah akan mengampuni dosanya sebelum dia melangkah”.
Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang memandang kepada seorang alim dengan memandang pandangan gembira, maka Allah SWT menjadikan pandangannya dengan Allah menciptakan para Malaikat yang khusus untuk memintakan ampun kepada Allah untuk orang yang memandang ulama”.
Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang memuliakan orang alim, maka dia telah memuliakan aku, dan barang siapa yang telah memuliakan aku, maka dia telah memuliakan Allah, barang siapa yang telah memuliakan Allah maka tempatnya adalah di syurga”.
Berkata Nabi SAW : “Tidurnya orang alim lebih baik dari pada ibadahnya orang jahil atau bodoh”.
Jelas hadits di atas bahwa ulama adalah kekasih Allah SWT dan kekasih Nabi SAW, Ulama-ulama Nabi Muhammad SAW adalah ulama yang mengajak umat mengajarkan kepada kebesaran Allah SWT dan mengikuti sunah-sunah Rasulullah SAW serta menerangkan kepada mereka tentang :
1. Ilmu Wajib
2. Ilmu Sunah
3. Ilmu Makruh
4. Ilmu Mubah
5. Ilmu Subhat
Di dalam ilmu syari`at, thareqat dan haqeqat.
Hakekatnya tugas ulama kepada orang awam adalah mengajarkan bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, agar ketauhidan dan keyakinan mereka tidak berubah dari kemegahan dunia serta isinya.
Apakah Para Wali Itu ?
Aulia atau Wali adalah ulama yang mengamalkan ilmu Allah SWT, ada yang diberi dan ada yang harus dengan belajar.
Aulia atau Wali adalah karunia dari Allah yang tidak bisa dicita-citakan untuk orang tersebut menjadi wali. Para Aulia atau Wali mereka kebanyakan beristiqomah/
konsisten/kontinyu di dalam mengamalkan amal ibadah kepada Allah SWT, tetapi Aulia ini dibagi 2 :
1. Aulia atau Wali yang di mulai dengan menuntut ilmu
Aulia atau Wali ini akan lebih dipelihara oleh Allah SWT dengan ilmu yang dimilikinya karena dia memahami karunia yang telah diberikanNya, maka dia akan menjaga dengan sebaik-baiknya, menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
Allah SWT berfirman : ”Sesungguhnya para wali-wali Allah tidak merasakan takut dan tidak merasakan sedih”.
Ayat di atas jelas bahwa Allah SWT ridho kepadanya dan dia ridho kepada Allah SWT, baik apa yang Allah berikan kesenangan maupun kesusahan, tidak ada di hati para Wali Allah itu mengeluh karena mereka selalu bersyukur dan hari-harinya bertambah kebaikan sehingga Allah memberikan kelas yang tinggi disisi-Nya dengan beberapa macam kelas, para Wali Allah itu seperti ilmu padi, hati mereka makin terisi dengan cahaya, maka makin tunduk dan patuh kepada aturan-aturan Allah SWT.
Sesungguhnya telah jelas para Wali-wali Allah di dalam sabda Nabi SAW bahwa Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya bila seseorang hamba Allah dicintai oleh-Nya maka Allah akan menjadikan matanya adalah mata-Ku, kupingnya adalah kuping-Ku, mulutnya adalah mulut-Ku dan gerakannya adalah gerakan-Ku dan barang siapa yang mengganggunya maka dia siap berperang dengan-Ku”.
Maka demikian itu Allah memberikan kelebihan kepada mereka berupa kelebihan yang diluar akal manusia yang dinamai dengan “Karomah”.
Karomah
Karomah atau sering disebut dengan Keramat (Kemuliaan), kemuliaan disebabkan karena pengamalan ilmu mereka sehingga menimbulkan efek-efek kebaikan, mereka tidak rela melihat orang-orang fukoro atau masakin kesusahan, mereka selalu menjaga anak-anak yatim dan banyak sekali amal kebaikan yang menimbulkan karomah atau kemuliaan.
Sebagian dari ulama menafsirkan bahwa karomah atau kemuliaan Allah berikan kepada para Wali-wali Allah seperti hal-hal yang tidak diberikan kepada hamba-hamba Allah yang biasa seperti contohnya : ada mereka yang bisa menyembuhkan orang yang buta, ada mereka yang bisa berjalan di air atau di udara atau hal-hal yang diluar kebiasaan manusia, akan tetapi hakekatnya bahwa para wali Allah itu mulia karena mereka memuliakan undang-undang Allah SWT.