Jalan Hidup

setiap manusia itu mempunyai jalan hidup rel takdir yang harus di tempuh, semua menempuh jalan takdirnya sendiri sendiri, aku hanya berusaha agar takdir yang ku naiki tak menabrak orang lain, dan membuat orang terluka, walau tetap saja aku tidak akan bisa mengendalikan sepenuhnya, karena aku dalam kungkungan kehendak robku, aku berusaha ridho dengan ketentuanNya, tak berontak pada apa yang telah di tetapkanNya, mungkin kadang nafsuku tak suka, tapi aku yakin apa yang di kehendakiNya adalah yang terbaik bagiku, walau semua orang mencaciku, ini ketentuan tuhanku, aku akan menjalaninya, dengan sepenuh ketaatan dankehati hatian sekuat mampu dayaku.
kadang nafsuku mengingkan sesuatu yang ku suka, tapi Allah berkehendak sesuatu itu tidak jadi milikku, aku akan ridho, dan segera melupakannya, tak ada alasan bagiku kecewa pada ketentuan tuhanku, karena DIA maha sempurna kasih sayangNya, dan sifatNya semua mulia, tak mungkin akan menjerumuskanku dalam sengsara.

Serangan Setan

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)
kadang jaman sekarang, orang omong tdk tau apa apa, ” wah sedikit sedikit kok setan, apa apa di salahkan kok setan, lama lama setan jadi bosen di salahkan, ”
” gimana setan tak marah wong di salahkan terus.”
ingat Allah saja memerintahkan setan itu di anggap musuh, dan kita di perintah menganggapnya musuh, perintah dr Allah itu adalah sesuatu yg wajib di taati, walau kita juga di perintah untuk tdk boleh membenci dan marah, atau dendam, di sisi lain Allah memerintahkan kita menjadikan setan sebagai musuh, tapi juga di perintah jangan marah, sebab marah itu dari setan. Dari ‘Athiyah As-Sa’diy radiyallahu’anhu, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya marah itu dari setan, dan sesungguhnya setan diciptakan dari api, dan sesungguhnya apa itu dipadamkan dengan air, maka jika seseorang dari kalian sedang marah maka berwudhulah”. [Sunan Abi Daud ]
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” [Ali ‘Imran: 133-134]
Dari Mu’adz bin Anas radiyallahu’anhu; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang menahan marah padahal ia manpu melampiaskannya, Allah akan memanggilnya di hadapan semua makluk pada hari kiamat sampai Allah menyuruhnya memilih bidadari sesuai yang ia inginkan”. [Sunan Abu Daud: Hasan]
orang kadang berkomentar, ” la iya sedikit sedikit kok santet, jin, dukun, setan dan iblis itu tdk bisa berbuat banyak dalam menyesatkan anak cucu adam, karena iblis tidak meminta ijin menyerang, tapi meminta ijin hanya menggoda anak cucu adam, karena kesombongannya dan meremehkan anak cuuc Adam, dia menyangka hanya dengan menggoda saja sudah bisa mentesatkan, kenyataan di lapangan tidak seperti itu, maka kemudian iblis membutuhkan pasukan dan pasukan mereka itu ada dari golongan jin dan manusia, kalau maka terjadilah interaksi saling berkaitan atara dukun dan jin yang bekerja untuk mereka, tujuan iblis apa? yaitu agar bisa mempermudah menggoda manusia dari dalam, dengan dukun mengirim kekuatan jahatnya, iblis tidak menyerang manusia secara langsung tapi lewat wakil wakiknya, para jin, dan para manusia yang memuja iblis, para dukun pemujanya, makanya kenapa hampir semua sakit itu ada hubungannya dengan jin atau serangan dukun, karena memang prosesnya itu seperti itu. tapi Allah juga membekali orang orang yang beriman dengan senjata dan kekuatan, karena sebenarnya setiap orang yang beriman itu di bekali kekuatan, untuk menghalau jin dan setan.
Rosululloh saw bersabda :” Aku benar-benar takjub terhadap sebagian umatku yang setiap harinya di kepung oleh para syetan, akan tetapi ia gemar berdzikir kepada Allah sehingga para syetan satu persatu dapat terusir/ tersingkirkan”. (H,R Thabrani).

Mas Soebroto

Jam setengah dua belas malam, bel hapeku berbunyi, hape nokia yang umurnya udah dua taun lebih ditanganku…..gambarnya juga udah penuh foto foto….dan lagunya mulai terasa jadul karena masih era melayu total sekarang kan yang penting koplo sing penting goyang sing penting joged…..
“mas, saya sudah di depan pagar…” jawab soebroto….
“iya”, jawabku sambil nglunthung sarungku….
kuputar kunci rumah dua kali ke kanan, keluar lagi membuka gembog pagar….
“maaf mas malam malam menggangu” jawabnya diseberang pagar dan ditemani lelaki setengah tua bermata rabun di kanan matanya, pakai peci item dan baju batik serta jas model lama, cincin akik coklat, mungkin akik sungsun fosil yang lagi ngetren atau malah obi ternate????…. entahlah udah malam, malah ngomentari akik….hehehe….
“nggak papa, lagia belum tidur kok” jawabku sesantai mungkin, pikirku ini pasti urgent sampai jam segini dia telp dan datang, pasti ada yang rahasia atau mendadak harus disampaikan….
pintu gerbang berderit kegeser ke arah timur,dan mereka seperti laron masuk kerumahku….meskipun dua ya kayak laron…deret deret masuk rumahku….
rumahku ini sempit, si curut saja cuman dapat space kecil dan mepet pagar, belum kolam kecil isi koi, speda anakku, ongkek jemuran, ember nampung air mencuci dan 3 buah sangkar burung menggantung, belum dilagar kuberi bonsai aliran baru namanya “bonsai aliran okinawa bernama setsu pukinagashi”
“monggo, pinarak…silahkan duduk” aku membalik kedalam ambil keranjang aqua gelas dan menuang teh cong…nah tau nggak yang dimaksud teh cong itu…teh cong itu dibuat denga merebus daun teh hitam diatas air hingga mendidih bareng, stelah itu disaring dan jika mau dihidangkan tinggal dituang dicangkir dan kasih gula pasir…selesai sudah…teh cong itu….
aku pun keluar setelah menutup pintu masuk rumah, maklum nyamuk itu ……kalo udah masuk males keluar rumah, profesi ternekat sedunia ya nyamuk itu….cuman mau ambil darah yang nggak sampai setetes taruhanya nyawa…coba dari pada nyamuk mending jadi dokter, udah ngambil darah orang masih dikasih duit ama yang diambil duitnya……..
eh….darahnya….maksudnya pasien…
“tumben kok ndalu ndalu (kok tengah malam) what happen???” tanyaku setelah menghidangkan teh cong dan mereka telah sempurna duduk…
“mas wahyu, saya mohon ijin saya mau ngirim santet linggis ke perutnya si x karena saya mau diancam mau dimatikan makan saya, keluarga saya, nasib anak istri saya, dan saya mau diperkarakan dan dipenjarakan, itu semua fitnah,saya nggak terima kalau dituduh seperti itu, saya kalau dijahati ya bisa mbales njahati to mas, makanya saya kemari nyuwun timbang saran njenengan..”……
aku hanya dia memandang mata sang pengantar lelaki berpeci hitam dan dirinya lelaki berbadan tambun didepanku….
“mas, jangan melakukan sihir, meskipun sihir itu murah, nyawa di indonesia itu murah 4 juta saja bisa dapat nyawa…kalo menurut aku jangan dilakukan, jangan gegabah dalam melangkah, siapa yang melakukan sihir dia kafir lho….” kataku sok bijak malam itu….
sebetulnya ceirta itu hanya sepotong dan hanya mempercepwt poin cerita saja, tentu cerita di alam nyata terdiri dari sub cerita dan dan didalam sub cerita terdapat rentetan cerita yang berupa alur cerita….ehm…twrlalu teoritis,ngendikane kyai… ” menjalani amaliyah itu jangan teoritis, tapi istiqomah” maksudnya kyai itu menurut saya kok gini sih….wong namanya amaliyah itu perbuatan nyata, kalau perbuatan nyata diteorikan ya terbalik dan nggak akan dikerjakan, kayak orang punya pengetahuan teori sholat tapi nggak pernah sholat ya sama saja nggak tercata ibadahnya…tapi ini menurut saya lho ya…..karena urusan teori yang didalamnya memuat cara itu sudah dirumuskan oleh guru, lha kita selaku murid hanya tinggal prakteknya saja…..
oh iya….. dipagar rumahku itu terdapat beberap pot bunga, sbebtulnya sih bukan bunga. karena itu tanaman keras, berkayu yang dikerdilkan alias bernama bonsai, ada yang aliran punjin, dan ada yang klasik, bahkan ada yang sangat dipantang oleh paguyupan bonsai indonesia yaitu bonsai tempel..yaitu bonsai yang dibuat menempel pada pohon lain alias pohon muda ditempel di akar atau kayu mati agar terlihat tua..istilah kerennya adalah bonsai apa ya…lupa aku….pokoknya bonsai dengan akal akalan biar keliatan tua padahal pohon muda dengan cara menyambung batangnya seolah olah keliahatan tua..dianggap un fair….tapi entahlah itu ribut ribut yang nggak mutu agar didengar dan jadi bahan rujukan pecinta bonsai kalo menurutku sih itu ujung ujungnya duit, karena membuat bonsai yang gampang jadi susah…yang harus sabar dan puluhan tahun hanya dapat satu pohon…orang jawa bilang tangeh lamun…(tak mungkin dilakukan) …..ya pasti pengennya dalam jumlah banyak, dijepang saja bonsai itu dikerjakan masal meskipun puluhan taun, setiap hari ada saja bonsai dijual oleh mereka, kalau harganya mahal karena bonsai dijepang sudah merupakan gaya hidup…sudah life style…kalo… indonesia ya hidup yang gaya…style life????…. hahahahaha……embuh
soebroto lelaki tambun ini adalah adiknya goenawan, sebuah lurah di daerah minus, kalo lurah itu julukan disini mbah lurah kalo julukan di tuban mbah inggi alias petinggi… setiap daerah memang mempunyai julukan berbeda terhadap hal itu, khasanah budaya membedakannya….
goenawan ini pernah saya ajak ketemu kyai jaman disemarang dulu, minta doanya…lelaki jawa yang aneh karena bicaranya kok nggak intelektual babar blas padahal sekolahnya juga utp solo, agama juga abang ijo kuning meskipun islam dan santri tapi kalo saya lihat kok nggak ngeh dia masalah islam itu, masak masih puasa ngrowot (makan hanya ketela) , ngebleng (tidak tidur) pada bilangan puasa 40 hari….ehm pemahaman yang aneh, lha cuman nggak tidur ya tinggak ke diskotik khan pulang dah pagi kalo pas weekend karena ada overtime….persoalan di desa mana ada diskotik ya???? aneh aneh saja dan ngelantur….
mas goen ini kemaren berkata kepadaku”doa itu masih kalah cepat dengan kejawen, karena kejawen itu ilmu bukti” …katanya lagi…”mas wahyu itu khan pakai doa jadi lambat….”…..
yah orang sekarang itu terlalu baayak informasi sehingga nggak banyak mencerna, coba bayangkan ibaratbmakan sedikit ngunyah ya kesedak, ya perutnya sakit karena makanan susah dicerna, ya kayak pelajaran sekolah tanpa pemahaman saja susah dicerna otak…..
ya itu maka pemahaman itu penting agar nggak tersesat kayak doa kok katanya lambat….karena kebalik pemahamannya islam itu mencampuri adat bukan kebalik adat mencampuri agama, jadi misalnya kendurian itu bid ah lha karena pemahamannya terbalik, padahal kenduri yang aslinya agama hindu dirubah oleh para wali pakai doa secara islam jadi sifat islam yang mencampuri adat, makanya….pemahaman ya jangan dibolak balik entar kliru, agama islam mencampuri adat dslam istilah islam fiqh adalah urhf…… jadi beberapa persepsi…. itulah membuat beda, karena manusia ditakdirkan berbeda….
biar seru kasih next ya…….jumat jumat….
menceritakan masa lalu itu ibarat air laut dan kita ibarat pantainya…air pergi meninggalkan pantai dan kembali menjadi ombak…..
itulah hidup, jika diibaratkan air laut….
bagaimana mas goen punya berbagai macam pendapat kayak gitu, dia semua aliran diikuti, asal ada kata kata “wong pinter”…..did
atangi dan diminta keilmuannya….
anehnya sama ilmubkyai malah nggak percaya kayaknya…..me
mang sih kalo keilmuan kyai diatas ekspektasi dirinya, kyai nggak pakai menyan, nggak pakai jopa japu, nggak pakai mantra jawa, jadinya malah dia kaget, sebelahnya waktu diajak namanya mutaqim aku manggilnya modin karena kerjaannya modin di desa mas goen…..
modin itu adalah jamaah tqn lewat jalur mbah hamzah menduran purwodadi, ponpes yang juga pondokan bagi hafidz quran….
dulu saya waktu ikut kyai nur sering nguntit dia kalo mau sholat…aku nguping amaliyah dia…eh..ternyata sama dengan yang diajarkan kyai…hehehe…ilmu iseng yang menguntungkan….itulah saya waktu memantapkan hati ikut kyai…..
terlalu banyak hal untuk diceritakan waktu mencari jalan sebagai salik itu….
mas goen itu orang nggak banyak tau sebetulnya bukan orang berada, cuman dikerjai orang orang karena dituduh kaya…dari mana kayanya, orang saya tau aslinya….cuman ya orang orang itu otaknya nggak jauh jauh dari ngrampok…ya uwis…dia juga mempunyai posisi tawar yang rendah…ya dimakan..simbiosis parasitisme kehidupan yang edan….
mas goen itu aneh kalo dipikrkan, coba dia ngamalin puasa bertahun tahun tanpa hasil apapun kok masih dijalani coba pikirkan, berspa banyak yang kayak mas goen itu….
aku kalo nggak positif ya nggak lanjut sambil nunggu disalip, lha kalo disalip berarti bener nih jalur….ya entar kita salip gantian pas ditikungan…kayak valentino rossi itu…pas ditikungan amaliyah..salip dari kiri…hehehehe

lha amaliyah itu khan juga ibarat balapan…..
dalam cerota ini memang bagusnya dikasih prolog macam begini agar latar belakang ceritanya gamblang…
ya ibarat perang aku pakai payung getling howiser…nembak kearah lawan sementara pasukan infantri bisa maju menerobos…kalo diibaratkan perang…lha hidup khan juga kayak perang….menang kalah atau serie ditentukan dalam hidup ini…
“mas wahyu saya bagaimana ini kalo di dzolimi terus menerus???” kata soebroto memecah lamunan panjangku…..
“lha njenengan harus banyak istigfar…. banyak bertobat… siapa tau disitu di masa lalu banyak dosamu…” kataku…
” mas, iku si x apa sudah kandel (tebal) tubuhnya, kebal disantet, dipukul dan dicegat dijalan….” jawabku tanpa maksud mengancamku……
aku ya biasa saja orang nggak ngancam aku juga,ini juga minta ijin…ijin yang aneh yaitu nyantet orang…kejadian aneh untuk kejadian aneh…….lanjut entar ya…
sebetulnya mas goen dan soebroto ini ada hal yang mereka rahasiakan dari aku …lha aku pura pura nggak tau, sepengalamanku siapa dusta akan ketahuan olehku seiring waktu….kalo nggak percaya ya ini contohnya….
meskipun aku yakin mereka juga didzolimi orang lain yaitu si x itu…..
yah kejahatan terorganisir….
dan aku beranggapan santai saja, wong dunia arep jungkir walik ngendikane kyai suruh cuek saja alias ndableg enthok ethok ora ngerti (masa bodoh pura pura tidak tau)…bagiku sekarang yang penting aku slamet, kalo aku slamet bisa menyelematkan ibu dan bapakku yang keduanya udah almarhum, bisa menyelamatkan anakku, orang yang aku “cintai” ……bahkan siapa saja yang ingin aku selamatkan, misalkan aku ngajak kebaikan kok yang saya ajak seolah leda lede sak karepe dewe (semaunya saja menjalankan amaliyah) ya saya terserah saja, mau rusak ya urusanmu, mau baik ya tanggung jawabmu…dan aku hanya mengajak, dan yang berhak membimbing ya guruku dan juga awakmu dewe…
“mas wahyu apakah tidak percaya denganku, kata kata orang yang menyampaikan kepada njenegan itu tidak benar” katanya..” wong mereka nggak punya bukti kapan saya menerima uang dan kapan menyerahkannya, saya hanya pekerja menerima upah”……. sambung soebroto…. dihadapanku….
sementara pengawal soebroto hanya banyak diam, ciri khas orang desa yang kerjaannya ngawal itu bicara jika dithuthuk kayak gong itu baru buka suara……
“lha menurut njenengan mas soebroto, yakin njenengan nggak menerima duit potongan itu?” tanyaku tanpa maksud menyelidiki….
” wantun mas (berani) saya bertsnggung jawab karena saya memang tak menerima sedikit pun uang dari mr “s” , saya menerima hanya sebesar upah lima ratus ribu, kok saya dituntut dan mau dipenjarakan” sambung soebroto itu….
“ya, sudah sampeyan sing sabar….dan banyak berdoa, ya njengen kan punya kyai to??? entar sowan kesana dan saya nitip salam mohon didoakan beliau ya…” kataku….
“abis ini, sekitar jam satu saya akan ke tarub (maksudnya makam joko tarub), biasa mas tawasulan disana dengan mbah kyai sur” jawab mas soebroto…..

Raja Qanara

Saya nggak tau mengapa namanya qanara, mungkin namanya asli wanara yang dalam bahasa jawa kuno artinya monyet…entahlah…
raja qanara ini dulunya adalah jin qodam milik kang jaab, tapi lupa dia qodam apa, tapi dia bisa mempunya kemampuan mengunci lawan dan tidak terlihat lawan…
sebuah ilmu aneh tataran banten….
malam itu kami ditantang duel santet, sorenya aku ditelp teman, dan grman itu diperintah seorang kyai muda, umurnya kira kira 30 an tahun, namanya wahab, atau gus wahab panggilannya adalah wan qarim….
“asalamualaikum mas wahyu” dari seberang temanku kang gun telp…
“walaikum salam, wonten dawuh(ada perintah) jawabku sambil bercanda…
” ini nyuwun sewu (mohon maaf) ada pesen dari wan qarim, ntar malam njenegan jangan tidur , ditantang duel sampai mati oleh dukun dari dari solo dan jatim, katanya wan qarim ini dikasih bungkusan agar nggak kebobolan, dia dan qodam qodamnya mau ikut perang bela sampeyan….” terang kang gun…
“lho yang akan dibunuh malam ini siapa saja? ” tanyaku…
“njenengan, kang jaab dan dik andi” lanjut keterangan kang gun lagi…
ku telp kang jaab tapi nggak pernah bisa masuk dan aku bbm akhirnya….tetep juga centang doank….
ini anak kalo situasi penting pasti susah dihubungi, takut banget kalo sama orang rumah….batinku sudah mulai suudzon saja…..
alhamdulilah badha magrib kami tak sengaja ketemu, karena istri melarang pulang karena jalanan macet dipakai karnaval sehingga disuruh pulang malam saja….
“nih baca bbmku ke kamu” aku langsung sodorkan bb lamaku itu kepada kang jaab….
“ayo, siapa takut” jawab kang jaab….
“ya udah inbox kyai sana, minta doa dan restu entar mau diajak perang perangan” jawabku….
“trus strateginya gimana?” tanya kang jaab???
” ya bagi tugaslah” jawabku….
jam tujuh malam itu….detik detik persiapan….
sementara aku malah bingung…..
ini perangnya model bagaimana….
caranya bagaimana….
akhirnya aku dan kang jaab ketemu lagi….
“udah aku minta kamu jadi medium dulu….” jawabku malam itu,.jawaban atas kegalauan menyangkut cara berperang ini….
“yo uwiis ayo, kata kang jaab lagi….”
“pakai bantal dan foto kyai saja” jawabku lagi….
sementara istri bengong duduk di kursi maka lihat kami berdua bersila dilantai…
“masuk…semakin dalam..semakin dalam….” katamu…di dada kang jaab….menunjuk pakai tangan…..
” grrrrrrrr…..asalamualaikum” dr mulut kang jaab…
“walaikum salam” jawabku….
“kamu siapa jin” tanyaku lagi…
“saya bojali jaya semi” jawabnya…
“lho kok kamu bisa kamu kamu masuk kesini, bukankah kamu qodam ilmu ajengan *%%%%%%* dan sudah kuperintah nggak mbalik lagi….
“betul, tapi saya datang karena dipanggil anak ini” jawab jin bojali lagi…
“ooooo, pantesan” jawabku mahfum….
“ini saya minta tolong kamu tarik musuh musuhku yang nyusup….” jawabku…
“grrrr” semua yang ketangkep sini!!!” katanya lagi bebrapa saat….
next..nganter anak sekolah…
sebetulnya saya mulai malas mengetik sebuah cerita karena ya lagi malas saja, tapi orang cerita saja kok…minta upah, kayak di ajari dan diberi ilmu kyai saja… kyai nggak pernah minta upah, minta nama baik, minta motor atau mobil apalagi…tidak pernah sekalipun itu difikiran beliau, yang penting adalah berubah menjadi manusia baik….sampai aku sendiri heran kok bisa jadi manusia begini…disakiti orang ya diam, diledek dimaki diam, dimarahi diam…bahkan nggak punya duit juga diam…hehehehe…..
“setelah masuk jin bojali jaya semi , masukklah jin nurbuat…jin ini mengamalkan kitab nurbuat karya syech #*******# ,seorang ulama dari mesir yang sudah almarhum, usia jin ini menurut pengakuannya adalah 400 th, ya kalo diusia manusia mungkin seusia 35 s/d 40 th (rujukan kitab karya prof. dr. isa abu dawud, dr. isa maghowuri, terbitan khairo mesir) itu hanya rujukan kebenaran juga walaualam…..wong ghaib itu ngendikane kyai banyak tipuannya…jadi dari pada ketipu mending jangan dibahas…..jadi cerita saja….
“asalamualaikum ” jawab kang jaab lagi…
“walaikum salam” jawabku…
“aku jin qarim” jawab jin dari mulut kang jaab…
“alhmadulilah” jawabku…”baga
imana persiapan perang malam ini…” tanyaku….
“ehm, aman kamu sekarang tebal…nggak mungkin tembus…” jawab qarim lagi….
“ya sudah kalian berdua obati si A dan si B dulu setelah itu bersiapan menghadapi serangan” koordinasi kulakukan…dan pembagian tugas…tiba tiba tiba kang jaab bergerak seperti gerakan silat dan sebentar selesai….”kalian berdua” tanyaku…”ini saya kalo berdzikir kok sering lonpat lompat, apakah kodamku kembali lagi? atau diganggu jin” tanyaku kepada mereka berdua itu…
“itu ada qodam mu yang lama, dia nggak mau ikhlas melepasmu, dia tidak bisa masuk atau mendekatimu karena kepanasan, hanya dia seringkali membuntuti kamu….” jawab jin qarim lagi…”panggil saja kalo perlu geret dan hancurkan! ” instruksi pembagian tugas lagi….
” ampun…ampun…asalamualaikum” jawab jin qodam ku itu…
” kamu siapa namanya bentuknya apa dan mengapa mengikuti terus!” jawabku sependek mungkin…”ampu
n, nami kulo rahmatullah, bentuk kulo macan, ampun” jawabnya…sambil menyembah nyembah…
” kamu makan dzikir saya ya!” jawabku…
diapun semakin ketakutan dan menunduk takut…
“inggih” jawabnya…
” kamu ulangi sekali lagi kamu mati,temenmu saja sudah menjaga majlis dan nggak kembali dan dia patuh kamu malah masih keliaran di sekitarku!” kataku lagi…”kamu sekali lagi nggak nurut mati, udah islam belum?” tanyaku lagi…”sudah,” jawabnya sambil takut…”coba baca sahadad” jawabku…”ashadu illaha illallah wa ashadu anna muhamadarosullu
lloh” jawab jin qodamku itu…
nih tak kasih dzikiran tqns dan panah hujan, kamu pergi menjaga kyai di majlis….” perintahku…
“saya pamit…asalamualaikum” jawabnya berlalu…
nah, ini juga pernah terjadi pada jamaah tqns beberapa waktu lalu, setiap di dongkrak alias diruqyah sampai 4 kali kondisinya begitu terus…
saya amati dari belakang kayaknya ini anak dulu mempunyai amalan dzikir sehingga mempunyai qodam jin, dan akhirnya biar gampang pas didongkrak ramai ramai…aku berinisiatif agar loss dan ikhlas agar gampang didongkrak dan dikeluarkan jin didalam tubuhnya…akhirnya kesurupan dan selesai diislamkan, jin didalamnya itu menyebalkan dia makan dzikiran sehingga amaliyah kita tak mendapatkan pahala apapun, saya juga nggak paham kok dzikiran bisa dimakan? lha ibarat ritual tertentu saja jin ikutan nimbrung apalagi waktu itu hilang konsentrasi makanya mereka masuk dan mengganggu….
waktu itu se lah di dongkrak baru mengaku bahwa dulu mengamalkan dzikir bismillah……
nah baru ketahuan setelah lama, apa nggak rugi itu..coba kalau terbuka ya mungkin lebih mudah dan amaliyah tidak hilang…buanya
k….
setelah itu saya mohon kedua jin yaitu jin nurbuat dan jin bojali itu keluar….tapi……. tiba tiba…..
“asalmualaikum!!!!!”…….
sebetulnya mau istirahat sebentar, tapi kang jaab bbm agarcerita dilanjutkan, masalahnya dia itu kalo medium selalu los, kalo didongkrak saja juga los…artinya hilang kesadaran..kayak wayang itu… tergantung dalangnya, dia nggak tau apa yang diomongkannya…dan apa ceritanya..ibarat nonton bioskop di dalam ketika didalam film diputar dia malah tidur…ya kira kiranya seperti itu…
“walaikum salam” jawabku..
“maaf saya menggangu, saya ingin ikut berperang!” jawabnya tegas…
“silahkan, siapa namamu?” tanyaku…
“saya raja qanara” jawabnya…
“lho bukannya dulu kamu qodamnya mas jaab?” tanyaku…
“iya, kalau diijinkan saya akan ikut berperang malam ini” jawabnya kepadaku…
“ya silahkan….raja qanara dan pasukannya menjaga keluarga mas jaab dulu, anak dan istrinya dari serangan dukun santet malam ini, juga jika ada pasukannya musnahkan…khan bawa pasukan banyak” instruksi pembagian tugas…
“iya, saya sekarang pamit…asalamualaikum” jawabnya…
“waaalaikum salam” jawabku…
sesaat kemudian mas jaab ini sadar, gerakan sadarnya masih mirip perguruan silat ngeluarin jurus….
“lho…” kata kang jaab…
“knapa “jawabku….
” istri si om ikutan liat” tanya kayak orang kaget..
“iya, biar dia tau dan jadi saksi saja” jawabku..
“ayo kita tabur pasir ini” jawabku…
“ayolah, om dimobil aku yang turun” jawab kang jaab..
malam itu kami tebar pasir di lokasi yang telah ditunjuk kyai wahab itu, kyai yang ikut membantu peperangan kami, saya sendiri tak tau mengapa dia ikut membantu padahal bukan jamaah tqns tapi malah memberikan support membantu peperangan kami….
sementara ijin kyai sudah di dapat..” ya tempur saja..hehehe” perintah beliau lewat inbox kang jaab….kamibpun siap perang, aku sepulang nabur pasir kyai wahab itu turun depan gang masuk rumahku, sementara kang jaab puter balik perang di grand mutiara…rumah baru keluarga kang jaab dan perang dimulai…
aku pasang dzikir pondasi dan dzikir menunggu timer kapan segera perang ini terjadi, menunggu setiap serangan dan waspada dalam lafadz Allah, perisai abadi setiap muslim, llaillaha illallah……… kuputar tasbihku perlahan…..menunggu waktu dan saat perang terjadi, menahan kantuk yang menyergap…”masih kuingatvpesan kyai, orang melawan dukun santet itu seperti jihad, jadi jika terpaksa membunuh pun tidak berdosa tapi malah mendapat pahala, namanya juga perang…membunuh atau dibunuh….ehm….aku jadi manusia di jaman internet begini malah perang kayak jaman nabi musa saja….tapi mungkin itu takdirku malam itu…beberapa malam dari malam ini….perang yang dimulai dari genderang perang sirine kyai wahab sang pengamal kitab nurbuat, terimakasih saja tak cumup untuk Allah yang telah memberi kami teman bertempur, memberi guru yang melimpahkan karomah kepada kami dan menyayangi kami sepenuh hati…
peperangan yang akan berhenti sampai fajar menyingsing…
dalam adat jawa berperang itu ada jargon “sopo leno keno” yaitu siapa yang lengah, yang khilaf, yang alpha, yang lupa akan terkena serangan lawan”…..waktu berputar pelan dan melaju maju…maju menuju pagi….
ehm perang tanpa peluru…hanya duduk tafakur dan berdzikir..sese
kali sholat sunah….sesekali meminum air dzikiran yang sudah dicampur dalam air teh oleh istriku…setelah istriku tau aku akan bertempur malam ini, dia masuk kamar dan tidur menjaga ketiga anak anakku yang masih kecil kecil….dia seolah tak perduli dengan pertempuran kami….dia terlarut dalam bantalnya….
pikirannya sudah tenang dan nggak gupuh lagi, karena sudah biasa ditinggal suaminya dikamar belakang untuk dzikir….
tak pernah risau dan curiga, dia percaya aku bisa menghadapi…..
hal seperti ini dulu dia dan aku takuti, sekarang sudah mejadi biasa bagi kami….kebiasaan seperti melihat aku menghisap rokok saja….perang yang tanpa saling melihat…hanya rasa sakit jika dikirimi dan mengembalikan kiriman….aku dan ketiga sekutuku berpisah dengan cara masing masing..bertempur dalam dunia masinh masing…aku, kang jaab, kyai wahab….dengan sekutu kami dari makhluk lain dan dalam dunia lain…..berpadu menegakkan kebenaran dan bersaudara dengan landasan islam……alllahu akbar !!!!!!….
sampai menjelang subuh….
perang baru dimulai….mungkin dia menunggu lena diriku,aku juga nggak tau bagaimana yang lain perangnya….aku hanya menunggu tanda…
tiba tiba kepalaku seperti tertimpa sesuatu yang lembut, trus menyebar seperti tinta menetes di air….bresss..halus mungkin saat itu eperti kepala di jatuhi pedang qilouttine…..ya Allah dengan kmaromahnya kyai nur serangan ku kembalikan, bertrilyun kali lipat…kulihat serangan malah menjadi leher semakin ditancap, tulang belikat perut punggung disabet seperti silet…perihnya sampai kemana mana….aku hanya mengembalikan berlipat dsn merantai tubuh dukun santetnya…membunuhi jin dan siluman penolong juga setan setan kaki tangan sang dukun..sampailah subuh……
sehabis subuh ngurusi anak anak untuk sekolah….seperti biasa….setengah tujuh pagi…bles…serangan berkali kali…ehm….ini mungkin pasukan terakhir dan sisa nafas lawan terakhir….serangan tak seberapa tapi mengggangu karena ngantar anak anak naik motor ke sekolah masing masing….
aku pun hanya mengembalikan, tak menyerang… sekitar jam 8 serangan mereda…aku mulai aktifitas pagi hari…
jam 9 pagi ketemuan dengan kang jaab lagi…
“gimana semalam?” kata kami sambil berbisik…
” saya pakai qanara tak masukin tubuh saya trus saya tidur menjelang pagi itu, pomoknya menyerang mati gitu dech” jawab jaab…
“lho khan gak boleh boy, kalo jin dimasukkan tubuh untuk seperti itu” jawabku lagi…
“lha mau apa lagi orang aku nggak tau cara yang lain, setahuku juga itu…selesai” jawab kang jaab lagi…
” gini saja entar kamu tak dongkrak, siapa tau jin qanari itu masih didalam tubuhmu…” tanyaku…”iya, entar jam 11 an saja sekalian sholat jumat” kata kang jaab lagi ngasih ide…
beginilah kami siang itu, kami bergegas menuju grand mutiara…menuju kesana sambil menenteng rokok mild dan korek gas….naik mobilku dan menuju tekape…
singkat cerita mediumlah….setelah sebelumnya wudhlu..
“siapa ini” tanyaku…
setelah kulihat kang jaab mulai nggereng nggereng dsn bertingkah seperti ksatria..
“qanara!” jawab yang didalam tubuh kang jaab…
” nanti nggak boleh didalam lagi lho ya, eh qanara bagaiaman peraag semalam…” tanyaku…
” dukunnya mati semua” jawab qanara..
” trus dukunnya orang mana?” tanyaku lagi…
“solo!” jawab qanara..
“siapa yang menunyuruh dukun itu?” tanyaku…
“orangnya pendek,putih” jawab qanara…
” lha temennya yang gemuk pendek ‘ nggak ikutan?” tanyaku lagi…
“enggak” jawab qanara…
“yang paling ganas yang dukun solo itu” sudah saya matikan…dan yang sragen…sudah mati orang lain…sepertinya kanjeng guru (maksudnya kyai nur)..kalau pagi itu hanya sisa sisanya,” terangnya lagi…
” ya sudah qanara, kaau jangan masuk ke anak ini lagi, nanti ngaji di majlis khaa besuk sabtu itu…” terangku…
“baiklah, asalamualaikum!!!” jawab qanara…
“walaikum salam” jawabku….
mas jaab tersadar dan kami siap siap jumatan…
jin qanara itu dulunya qodam ilmu kang jaab, trus dijadikan raja oleh kyai…dulu pengennya ngawal kyai, tapi kyai menerangkan kalau sudah ada yang mengawal, akhirnya menawarkan menjaga dipintu masuk majlis…tapi sekali lagi kyai menolak halus, akhirnya diangakt menjadi raja dan sejaligus panglima perang di tanah kosong seberang majlis itu….masih kuingat kyai menawari jihad waktu itu…
“kalo jihad, misalkan mati di surga dapat seperti ini…” kata kyai sambil memperlihatkan telapak tangan beliau..
“ehm…awewe (cewek) , saya mau memerangi mereka” maksudnya setan dan anak anak iblis..
” kyai memberi senjata rantai dan pedang api…” si nganara sebelum pergi… bertanya lagi…” kyai, boleh saya bertanya?” tanya raja qanara setelah pelantikan dirinya sebagai raja….
“silahkan” kata kyai sambil mengisap rokok cg mild…
” boleh nggak awewenya lebih dari satu” tanya qanara…kyai kelihatan bingung dengan istilah awewe , setelah dijelaskan sambil senyum kyai menjawab..” boleh saja, setipa seribu makhluk bertanduk dapat tambah satu bidadari di surga nanti” dan qanara pun senyum senang, dia tidak pernah meminta makanan, atau apapun itu…dia langsung menuju lokasi yang ditentuakn olehnya dan mengucap “asalamualaikum”…..nah itulah cerita raja jin bernama qanara….semoga kita berjumpa di majlis yang mulia al husaini……en
d…
by Wahyu SE

Pengetahuan

pengetahuan ilahiah dan pengetahuan insaniah.
Pengetahuan ilahiah adalah ilmu yang dengannya Dia
mengetahui segala sesuatu yang tampak maupun tidak
tampak. Pengetahuan ilahiah menembus apa yang
tersembunyi dan memahami semua yang nyata.
Maka dari itu, pencari pengetahuan ilahiah harus
bermusyahadah kepada Allah dalam setiap perbuatannya
karena mengetahui bahwa Allah melihatnya dan mengetahui
semua yang dia lakukan.
Ada sebuah hikayat yang menceritakan bahwa seorang yang
terkemuka di Bashrah pergi ke kebunnya. Tanpa disadari
matanya tertambat pada istri tukang kebunnya yang cantik.
Dia menyuruh si tukang kebun pergi karena ada urusan
penting dan berkata kepada si istri tersebut, “Tutup pintu.”
Istri tukang kebun itu menjawab, “Saya sudah menutup semua
pintu kecuali satu pintu yang tidak bisa saya tutup.”
Dia bertanya, “Pintu yang manakah itu?”
Wanita itu menjawab, “Pintu yang terletak di antara kita dan
Allah.”
Dengan jawaban ini orang tersebut bertaubat dan memohon
ampunan.
Masih menjelaskan tentang pengetahuan ilahiah dan
pengetahuan insaniah. Hujwiri mengutup perkataan Hatim Al-
Ahsamm (meninggal 237 H/852 M), dia berkata, “Saya pilih
mengetahui empat perkara, dan membuang semua
pengetahuan di duni ini.”
Lalu dia ditanya, “Apakah empat perkara itu?”
Dia menjawab, “Pertama adalah bahwa saya tahu bahwa
makanan sehari-hari saya dibagikan secara adil kepada saya,
dan tidak akan ditambah dan dikurangi, dan akibat dari semua
itu saya tidak akan mencoba memperbanyaknya. Kedua, saua
tahu bahwa saya berhutang kepada Allah yang tidak seorang
pun akan bisa membayarnya selain saya, oleh karena itu saya
sibuk membayarnya. Ketiga, saya tahu bahwa ada seseorang
yang mengejar saya oleh karena itu saya mempersiapkan diri
untuk bertemu dengannya. Keempat, saya tahu bahwa Allah
mengamti saya, maka dari itu saya malu melakukan sesuatu
yang tidak boleh saya lakukan.”

Ridho

Ridha adalah puncak gunung spiritual bagi para pejalan
(muthasowif), orang-orang yang telah berhasil mencapainya
tidak lagi disebut pejalan (muthasowif) melainkan Sufi. Karena
telah gugur keinginan-keinginan dirinya (fana). Tanda ridha
adalah tidak mempunyai pilihan sebelum diputuskannya
ketetapan (Allah), lalu tidak merasakan kepahitan melainkan
ketenangan dan keserasian hati setelah diputuskannya
ketetapan, dan tetap merasakan gairah cinta ditengah-tengah
cobaan. Karenanya ridha menjadi dambaan para pejalan,
sebagaimana doa para murid pada setiap kesempatan : ‘Ilahi
anta maksudi, waridhaka matlubi, a’tinii mahabbataka wa
ma’rifatakaa yaa Arhamaar Rahimiin, Yaa Allah Engkaulah
yang aku maksud, ridha-Mu aku harapkan dan karuniakan
cinta kepada-Mu dan sebenar-benar mengenal-Mu wahai
Engkau Yang Maha Belas Kasih.’ Habib Al ‘Ajami,ra., ditanya :
‘Apa yang diridhai Tuhan?’ Beliau menjawab : ‘Hati yang tidak
ternodai oleh kemunafikan.’ Sedangkan Syaikhuna (semoga
Allah merahmatinya) berkata bahwa : ‘Ridha itu menerima apa
yang ditentukan oleh Allah SWT.’ Ujaran ini indah sekali,
meskipun berbeda bentuk penyampaiannya tetapi mempunyai
makna yang sama, yakni, hakikat ridha ada dalam keselarasan,
karena keselarasan adalah lawan dari kemunafikan.
Sedangkan cinta, bersih dari kemunafikan, oleh sebab itu
cinta senantiasa hidup dalam keadaan ridha. Sehingga ridha
adalah watak sahabat-sahabat Tuhan, sementara kemunafikan
adalah watak seteru-seteru-Nya.
Syaikhuna (semoga Allah merahmatinya) disaat mengusap
kepala dengan air wudlu selalu mengucap “Yaa Allah aku
serahkan segala urusanku kepada-Mu.’ Ini adalah puncak
tawakal, barang siapa mempunyai keteguhan dihati,
menyerahkan segala urusannya kepada Tuhan pada setiap
waktu, tidak bersandar kepada harta, tidak pula pada
perantara, dan tidak pula kepada makhluk, dan hanya
bersandar kepada Allah SWT saja, hingga saat tidak diberi,
tetap bisa merasakan kenikmatan sebagaimana kenikmatan
saat diberi, maka ia telah berada pada maqom tawakal. Puncak
tawakal adalah awal daripada ridha, yakni menunggu sebab
dari Pemberi Sebab, tanpa melihat kepada sebab, serta tanpa
kegelisahan, kesusahan, kesedihan, dan kedukaan. Sedangkan
bukti apakah seseorang telah memasuki maqom ridha, hatinya
selaras setelah kedatangan ketetapan Tuhan. Oleh sebab itu
ridha itu muncul setelah kedatangan takdir, karena, jika ridha
mendahului, itu hanya niat untuk ridha, yang tidak bisa
disamakan dengan ridha yang aktual. Rasulullah,saw.,
bersabda : ‘Wahai Tuhan, aku memohon keridhaan-Mu setelah
maujudnya ketetapan-Mu.’ Nabi,saw., yang keadaan ruhaninya
paling sempurna diantara semua makhluk masih berdoa
seperti itu. Seolah-olah ada keinginan didalamnya, padahal
orang-orang yang berada pada maqom ridha keinginannya
sirna, karena Allah membuat selaras keinginannya dengan
kehendak-Nya. Sikap memanusiakan dirinya sungguh hebat,
ketawadhuannya tidak ada duanya diatas bumi ini, yakni, agar
Allah SWT membuatnya ridha bila ketetapan-Nya tiba, padahal
yang mulia Rasulullah,saw., adalah pemilik ridha yang
tertinggi. Berarti didalamnya ada pembelajaran untuk umat
islam, bahwa merendah bagai bumi adalah perbuatan yang
sangat mulia, dan ridha bisa disebut maqom atau ‘hal’.
Syaikhuna (semoga Allah merahmatinya) berkata bahwa :
‘Ridha tidak ada didalam kata-kata.’ Kata-kata hanyalah
digunakan untuk sekedar mentransformasi secara maksimal
ilmu pengetahuan tentang ridha dan bukan ridha itu sendiri.
Ridha adalah tujuan akhir bagi para pejalan (mutashowif),
yang upayanya atau keberjuangannya melawan dirinya sendiri
(mujahadah) telah berakhir dan berpindah menjadi
keberserahan. Ayat Al Qur’an diatas : ‘Allah ridha terhadap
mereka dan merekapun ridha kepada-Nya,’ menunjukkan ridha
Tuhan kepada manusia dan ridha manusia terhadap Tuhan.
Bentuk ridha Tuhan berupa pahala bagi perbuatan-perbuatan
baik manusia, sebagai manifestasi kasih-sayang-Nya.
Sedangkan ridha manusia terkandung didalam pelaksanaan
perintah Tuhan dan menyerah kepada segala keputusan-Nya.
Dengan demikian keridhaan Tuhan mendahului keridhaan
manusia. Nah, seseorang yang berpaling kepada pemberian
bukan kepada Sang Pemberi, menerima pemberian itu dengan
segenap jiwanya, yang mengakibatkan kesedihan dan
kesulitan lenyap dari dalam hatinya. Sedangkan seseorang
yang berpaling dari pemberian kepada Sang Pemberi,
kehilangan pemberian itu dan menempuh jalan keridhaan
dengan usahanya sendiri. Usaha adalah kepedihan dan
menyusahkan, sedangkan ‘hal’ hanya terwujud bilamana
disingkapkan oleh Tuhan. Oleh karenanya, keridhaan bila
dicari dengan usaha, merupakan belenggu dan tirai.
Sebagaimana kebahagiaan, adalah bilamana mengantarkan
kepada Sang Pemberi kebahagiaan bukan menikmati
pemberian-Nya, jika tidak demikian, merupakan penderitaan.
Syaikhuna (semoga Allah merahmatinya) disaat menghadapi
penyakit yang menurut orang kebanyakan merupakan penyakit
yang sangat berhaya, terlihat bergembira dengan penderitaan
yang Tuhan turunkan, gembira karena dalam penderitaan
beliau melihat Sang Pencipta Penderitaan dan bisa
menanggung penderitannya dengan merenungkan Dia yang
menurunkan penderitaan, beliau tidak menganggapnya
sebagai kepedihan, yang demikian adalah rasa nikmatnya
dalam merenungi kekasihnya. Akhirnya, mereka yang puas
dengan sesuatu yang dipilihkan oleh Tuhan, adalah kekasih-
kekasih-Nya, yang hati mereka berada dalam hadirnya
Kesucian dan dalam taman Kedekatan, yang tidak berpikir
tentang benda-benda ciptaan dan telah bebas dari ikatan-
ikatan ‘maqom’ dan ‘hal’ dan telah mengabdikan diri mereka
kepada cinta Ilhai. Keridhaan mereka tidak melibatkan kesia-
siaan karena keridhaan dengan Tuhan adalah suatu kerajaan
yang nyata. Ciri khas ridha adalah mengusir semua duka cita
dan menyembuhkan kelalaian serta membersihkan hati dari
pikiran-pikiran yang berhubungan dengan selain Tuhan dan
membebaskannya dari belenggu kemalangan.

Mencari “Allah”

jika kamu mencari Allah, kemana saja jalan kamu tempuh, kearah mana saja tujuan kamu lewati dan apa saja kamu naiki, kamu tak akan menemukan Allah, sebab Allah itu bukan bagian dari alam ini, Allah itu pencipta alam, bukan bagian dari alam. jika pencarianmu kamu paksakan, maka kamu akan gila karena hanya menemui kebuntuan.
tugasmu sebagai hamba, budak, bukan sebagai pencari, hamba itu menjalankan tugas ketaatan pada majikan tanpa protes dan tanpa gaji,
jika kamu taat menghamba, menjadi pelayan, yang melayani agama Allah, bukan melayani kesenanganmu sendiri, maka Allah akan suka padamu, di angkatlah engkau di maqom cinta, kekasih setelah sebagai hamba, jika Allah cinta padamu maka selain Allah akan di hapus dari hatimu, dunia, keluarga, anak istri, kedudukan, jabatan, nama besar.
dan jika Allah mencintaimu maka akan di bukakan hijab penutup alam ini, maka kamu akan sampai maqom makrifat.
jadi tdk ada kemakrifatan itu di cari tp karena Allah membuka hijab manusia, dan menganugerahi pengetahuan dan kepahaman,
sebagaimana nafas itu di anugerahi Allah, bukan kita yang meciptanya. ruh juga bgt. dia urusannya Allah, juga persifatan ruh kita, Allah yang memberi,sabar , ridha, amanah dll

Penjara diri

Suliit sekali dan aku akan memilih diam jika harus Menjelaskan sesuatu kepada orang yang di penjara, dalam satu negara, dalam penjara dia di penjara lagi dalam satu kamar, dalam kamar itu dia di penjara lagi dalam kamar mandi, dalam kamar mandi dia di penjara dalam sebuah ember, dalam ember itu dia di rantai, di beri tutup telinga, di beri tutup mata, di masukkan dalam botol sprite, botol spritenya di masukkan dalam baja peredam suara, dan orang itu masih terpenjara dalam dirinya sendiri, dalam keyakinannya sendiri, bahwa di dunia ini, hanya ada dia saja, yang lain cuma ngontrak, dia berkeyakinan kalau sebenarnya dunia ini di ciptakan untuk dirinya saja, jika tidak dia di ciptakan maka tidak di ciptakanlah dunia, dia merasa dia pengatur segala apa yang ada.

Siapa kita

orang itu akan menjadi hamba atau suruhan dari apa saja yang dia menyandarkan diri, contoh, orang punya sapi, dari sapi itu dia bersandar dari hasil penjualannya nanti akan bisa di pakai beli keinginannya, karena dia bersandar pada sapi, maka ketika sapi ngoak ngoek lapar, orang itu dengan tanpa sadar atau dengan sadar penuh, akan pergi mencari rumput, untuk sapinya, dia jadikan rumput itu hidangan terenak untuk sapinya, dia berusaha menyenangkan sapinya dengan rumput dia pilih yang hijau, jika seandainya sapi itu bisa berucap yang lain, misal minta telor goreng, orang itu akan menggorengkan telur untuk sapi, atau andai sapi itu minta gendong, akan dia gendong juga, misal minta tidur di ayunan, dia akan melakukan juga, dia akan sedih jika sapi itu sakit walau sakit batuk sederhana, akan membuatnya sedih dan berusaha mengobatinya, jika sapi itu minta kalau tidur di keloni, dan di pijit pijit sampai tertidur, dia akan melakukannya juga, asal sapi tak setres dan tak doyan makan, sehingga kurus dan di jual laku murah, untung saja sapi tak minta yang aneh aneh.
kalau ada sapi minta di nikahkan ke KUA dan mintabaju pengantin atau minta kalau tidur di manjakan. apa gak lebih mumet itu adalah orang yang merawat sapi itu.

Sudah Lepaskah diri dari syirik

Kesyirikan tak hanya menyembah berhala, matahari, dewa dewa. Pemanjaan nafsu jasmani, dan menyamakan segala yang ada di dunia dan akhirat dengan Allah, juga syirik. Sebab selain Allah adalah bukan Tuhan. Bila kau tenggelamkan dalam sesuatu selain Allah berarti kau menyekutukan-Nya. Oleh sebab itu, waspadalah, jangan terlena. Maka dengan menyendiri, akan diperoleh keamanan. Jangan menganggap dan mengklaim segala kemaujudan atau maqam-mu, berkat kau sendiri. Maka, bila kau berkedudukan, atau dalam keadaan tertentu, jangan membicarakan hal itu kepada orang lain. Sebab dalam perubahan nasib yang terjadi dari hari ke hari, keagungan Allah mewujud, dan Allah mengantarai hamba-hambaNya dan hati-hati mereka. Bisa-bisa yang kau percakapkan, sirna darimu, dan yang kau anggap abadi, berubah, sampai kau dipermalukan di depan yang kau ajak bicara. Simpanlah pengetahuan ini dalam lubuk hatimu, dan jangan perbincangkan dengan orang lain. Maka jika hal itu terus maujud, maka hal itu akan membawa kemajuan dalam pengetahuan, nur, kesadaran dan pandangan. Allah berfirman: “Segala yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan terlupakan, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya, atau yang sepertinya. Tidakkah kamu ketahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS 2.Al Baqarah: 106)