Kebenaran hakiki

kebenaran mutlak itu milik Allah.
pendapat siapapun itu tidak mewakili kebenaran, walau seseorang mengambil dalil dari al-qur’an, alqur’an itu benar tapi bisa jadi orang yang mengambil dalil darinya itu memelintir maksud dan maknanya, jadi kebenaran mutlak itu tidak bisa di cari dari pendapat dan pandangan siapa saja, karena pendapat orang itu bisa di pengaruhi, kelompoknya, sekolahnya, masa lalunya, pengalaman hidupnya, ilmu yang di milikinya, dan kekuatan akalnya. banyak yang bisa mempengaruhi pendapat dan pandangan seseorang. jadi pandangan siapapun itu tidak bisa di jadikan tolak ukur kebenaran.

orang itu akan menemukan kebenaran dunia ini dan seisinya, apa yang di lakukan itu benar dan haq, itu setelah orang itu meninggal dunia, akhirnya setelah meninggal dunia, dia tau, ooo melakukan ini di siksa, berarti salah,melakukan ini dapat pahala dan di sana mendapat balasan nikmat,berarti kebenaran.

walau pendapat seseorang bahkan ketika mengambil dalil alqur’an itu tidak bisa di jadikan tolak ukur kebenaran hakiki, tapi kita umat islam tetap harus berusaha mengembalikan masalah dan berpegang teguh pada alqur’an dan hadist, di genggam sekuatnya, sekalipun misal salah maksud dan arti, setidaknya kita masih berpegang pada yang haq, jadi niat kita itu akan di nilai Allah, dan kita dalam ruang lingkup maghgirohnya dan ampunanNya, dan setidaknya tetap dalam cahaya hidayahNya.

2 respons untuk ‘Kebenaran hakiki

Tinggalkan komentar