Do’a

“Berdoalah, karena Allah memerintahkan berdoa, apapun isi doanya, lakukan dengan niat dalam hatimu karena kamu berdoa itu untuk melakukan ketaatan pada Allah, Janganlah yang menjadi tujuan doamu itu adalah keinginan tercapainya hajat kebutuhanmu. Dengan demikian engkau hanya terhijab dari Allah. Yang harus menjadi tujuan dari doamu adalah untuk dapat selalu taat kepada Allah yang memiliki pemelihara dirimu.
jika kamu taat pada Allah, bertaqwa padaNya, maka semua jalan kemudahan akan diberikan oleh Allah, dan rizqi tanggungan Allah akan diberikan padamu tak perlu kamu bersusah payah mencarinya.”

Tanpa Sakit

Jika hari esok aku telah tiada
Jagalah mereka orang-orang yang kucinta
Yang tertera pada larik-larik sajak ini
Yang kulukis pada bait-bait puisi ini
Jika hari esok kehidupanku telah usai
Kupercaya dia mampu setabah perisai
Saat sukmaku terlepas dari raga
Kuyakin dia mampu setenang telaga
Jika hari esok aku hanya tinggal nama
Tolong usapkanlah air mata mereka
Limpahkanlah kebahagiaan yang tiada tara
Damaikan jiwa-jiwa yang kehilangan akan cintaku
Sejukan hati mereka yang terbakar rindu
Jika hari esok mataku tak bisa lagi kubuka
Aku harap segala kebaikanku tak mereka lupa
Jutaan kesalahanku bisa termaafkan
Dan dosa-dosa beratku mendapat ampunan
Jika hari esok tubuhku telah kaku
Antarkan aku dengan linangan air mata secukupnya
Kuatkan mereka yang kutinggal pergi untuk selamanya
Anugerahi mereka kehidupan yang sejahtera
Jika hari esok aku telah dimakamkan
Kuburlah aku dengan doa-doa yang melapangkan
Biarkan aku istirahat tanpa membawa beban
Allah, jika esok hari aku pulang
Cabutlah nyawaku tanpa sakit
Bismikallahumma Ahya Wabismika Amuut……….

Selamat bobo…cintaaaaaaaa..hehehehe

“PILIH AKU ATAU IBUMU”

Pagi-pagi sekali, Sarah mengetuk pintu rumah
ibunya.
Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan kanannya.
Dari matanya yang sembab dan merah, ibunya sudah tahu kalau Sarah pasti habis bertengkar lagi dengan Rafi suaminya.

Meski heran, karena biasanya Sarah hanya sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dengan Rafi.
Ayah Sarah yang juga keheranan, segera menghampiri Sarah dan menanyakan masalahnya.
Sarah mulai menceritakan awal pertengkarannya
dengan Rafi tadi malam.
Sarah kecewa karena Rafi telah membohongi Sarah selama ini.

Sarah menemukan buku rekening Rafi terjatuh di
dalam mobil.
Sarah baru tahu, kalau Rafi selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama.
Sementara Sarah tahu, uang yang Sarah terima pun sejumlah uang yg sama.
Berarti sudah 1 thun lebih, Rafi membagi uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yang lain. Jangan-jangan ada wanita lain ?
Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah.

“Sarah…, yang pertama – langkahmu datang ke rmh ayah sudah dilaknat Allah dan para malaikat karena meninggalkan rumah tanpa seizin suamimu” kalimat ayah sontak membuat Sarah kebingungan.
Sarah mengira ia akan mendapat dukungan dari
ayahnya.

“Yang kedua, mengenai uang suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya. Hakmu hanyalah uang yang diberikan suamimu ke tanganmu. Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga. Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh”. Lanjut ayahnya.
“Sarah.., Rafi menelpon ayah dan mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bln untuk seorang wanita. Rafi tidak menceritakan nya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama. Kamu sudah mengenalnya, dan kamu merasa setelah menikah dengan Rafi, maka hanya kamulah wanita yang
memilikinya”.
“Rafi meminta maaf kpd ayah karena ia hanya
berusaha menghindari pertengkaran denganmu.
Ayah mengerti karena ayah pun sudah mengenal
watakmu” mata ayah mulai berkaca-kaca.;
“Sarah…, kamu harus tahu, setelah kamu menikah maka yang wajib kamu taati adalah suamimu. Jika suamimu ridho padamu, maka Allahpun Ridho. Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya. Begitulah Allah mengatur laki-laki untuk taat kepada ibunya. Jangan sampai kamu menjadi penghalang bakti suamimu kepada ibundanya”.

“Suamimu, dan harta suamimu milik ibu nya”.
Ayah mengatakan itu dengan tangis. Air matanya semakin banyak membasahi pipinya. Seorang ibu melahirkan anaknya dengan susah payah dan kesakitan. Kemudian ia membesarkannya hingga
dewasa. Sampai anak laki-lakinya menikah, ia
melepasnya begitu saja.

Anak laki-laki itu akan
sibuk dengan kehidupan barunya. Bekerja untuk keluarga barunya. Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri dan anak-anaknya. Anak laki-laki itu hanya menyisakan sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya.
1 bulan sekali, atau bahkan hanya setahun sekali.
“Kamu yang sejak awal menikah tidak suka dengan ibu mertuamu. Kenapa? Karena rumahnya kecil dan sempit ? Sehingga kamu merajuk kepada suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana. Anak-anakmu pun tidak akan betah disana. Sarah.., mendengar ini ayah sakit sekali”.

“Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur di sana. Bagaimana dengan ibu mertuamu yang di
biarkan saja untuk tinggal disana?”
“Uang itu diberikan untuk ibunya. Rafi ingin ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan. Dari uang itu ibunda Rafi hanya memakainya secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di kampungnya. Bahkan masih cukup untuk menggaji seorang guru ngaji di kampung itu” lanjut ayah.

Sarah membatin dalam hatinya, uang yang di
berikan Rafi sering dikeluhkannya kurang. Karena Sarah butuh banyak pakaian untuk mengantar jemput anak sekolah.
Sarah juga sangat menjaga penampilannya untuk merawat wajah dan
tubuhnya di spa. Berjalan-jalan setiap minggu.
Juga berkumpul sesekali dengan teman-temannya di restoran.

Sarah menyesali sikapnya yang tak ingin dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan. Tukang gorengan yang berhasil menjadikan Rafi seorang sarjana, mendapatkan pekerjaan yang diidamkan banyak orang. Berhasil mandiri, hingga Sarah bisa menempati rumah
yang nyaman dan mobil yang bisa ia gunakan setiap hari.

“Ayaaah, maafkan Sarah”, tangis sarah meledak.
Ibunda Sarah yang sejak tadi duduk di samping Sarah segera memeluk Sarah.

“Sarah, kembalilah ke rumah suamimu. Ia orang baik. Bantulah suamimu berbakti kepada orang tuanya. Bantu suamimu menggapai surganya, dan dengan sendirinya, ketaatanmu kepada suamimu bisa menghantarkanmu ke surga”.

Ibunda sarah membisikkan kalimat itu ke telinga
Sarah.
Sarah hanya menjawabnya dengan anggukan, ia menahan tangisnya.
Batinnya sakit, menyesali sikapnya.
Namun Sarah berjanji dalam hatinya, untuk menjadi istri yang taat pada suaminya…
Masya Allah..

* Silakan Kirimkan Kisah ini ke semua sahabat Anda, siapa tahu ada orang yang mau mencoba dan mengambil manfaat dari kisah ini, sehingga anda pun akan mendapatkan pahala. Insya-Allah.

Tobat

(Nasuha )

Astaghfirullah…
Tuhan…
inilah kehinaaanku
Inilah kefakiranku
Inilah ketidak berdayaanku
Datang menghadapkan jiwa seluruh
Menghamba dengan tunduk dan patuh
Astaghfirullah…
Tuhan….
Kepada siapa lagi tempatku berharap
Kepada siapa lagi tempatku meratap
Kepada siapa lagi tempatku bermohon
Kepada siapa lagi tempatku minta ampun
Melainkan hanya padaMu..Tuhan
Astaghfirullah…
Tuhan….
Engkau yang lebih mengenali debu ini
Engkau yang lebih mengetahui luka ini
Engkau yang memegang segala kunci
Izinkan aku bersujud di pintu RahimMu
Izinkan aku bersimpuh di lembah ampunMu
Izinkan aku mendakap nur kasihMu
Astaghfirullah…
Terimalah aku…Tuhan
Diri yang berdebu ini
Sebagai hambaMu
Sebagai abdiMu
Sudi kiranya Engkau mengampuniku
Sudi kiranya Engkau memaafkan silapku
Ya..Tuhan
Berilah kepadaku kekuatan
Berilah kepadaku petunjuk jalan
Menolak tipudaya hasutan
Menolak runtunan nafsu kebuasan
Menolak keasyikan kelalaian
Menolak rayuan keduniaan
Aku ingin menjadi insan
Aku ingin melenyapkan
Segala kenangan dan goresan
semalam yang melalaikan
Kembali menghirup nafas kesadaran
Bahawa..
aku Ahmad Nuryana As’sundawi hanya sebutir debu kehambaan

“Ahmad As’sundawi”

Debat Kusir

Jangan berdebat, berdiskusi, bahkan berbicara dengan orang-orang
yang menisbahkan sekutu kepada Allah., yang menganggap ilmu, amal, kedudukan, nasab, keberadaan, dan apa saja selain Allah itu di anggap bisa memberi manfaat, dan bisa di jadikan sandaran, kamu hanya akan berdebat kusir.
Lihatlah seluruh ciptaan, terutama umat manusia, dengan kehendak baik— menerima, mengakui, memaafkan, melayani, dan mencintai .
Jadikanlah hal itu sebagai watakmu dalam berhubungan dengan dunia ini.
Jika orang yang telah kamu bantu, kamu tolong itu membuatmu sedih sebagai balasannya–jika tanggapan-tanggapannya, cara-cara, kebiasaan-kebiasaannya menyebalkan dan menyalitknmu–bersabar dan maafkanlah. karena sebenarnya perbuatannya itu menaikkanmu di sisi Allah.

Kecintaan Nabi

Tatkala Prof. DR. Al-Muhaddits as-Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki bersama rombongan ulama lainnya pergi berziarah ke Makam Rasulullah Saw, tiba-tiba beliau
diberikan kasyaf (tersingkapnya hijab) oleh Allah Swt dapat jumpa dengan Baginda Nabi Muhammad Saw. Di belakang Baginda Nabi Muhammad Saw sangat banyak orang yang berkerumunan. Ketika ditanya oleh as-Sayyid Muhammad al-Maliki: “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang itu?” Rasulullah Saw. pun menjawab: “Mereka adalah
ummatku yang sangat aku cintai.”
Dan diantara sekumpulan orang yang banyak itu ada sebagian kelompok yang sangat banyak jumlahnya. Lalu as-Sayyid Muhammad al-Maliki bertanya lagi: “Ya Rasulullah, siapakah mereka yang berkelompok sangat banyak itu?” Rasulullah Saw. kemudian menjawab: “Mereka adalah
Bangsa Indonesia yang sangat banyak mencintaiku dan aku mencintai mereka.”

Akhirnya As-Sayyid Muhammad Al-Maliki menangis terharu dan terkejut. Lalu beliau keluar dan bertanya kepada jamaah: “Mana orang Indonesia? Aku sangat
cinta kepada Indonesia.”
SHOLU ALANNABIY MUHAMMAD,,,,,!

15 kata

15 kata “JANGAN
MENUNGGU ” yang perlu dihindari ”

1_   Jangan menunggu bahagia baru tersenyum , tapi tersenyumlah , maka akan bahagia

2_   Jangan menunggu kaya baru bersedekah , tapi bersedekahlah , maka kamu semakin kaya

3_   Janganmenunggu termotivasi baru bergerak , tapi bergeraklah ,maka  kamu akan termativasi

4_   Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli , tapi pedulilah dengan orang lain , Maka  kamu akan dipedulikan

5_   Jangan menunggu orang memahami kamu ,  baru kamu memahami dia ,  tapi pahamilah orang itu ,maka orang itu paham dengan kamu

6_   Jangan menunggu terinspirasi  baru  menulis , tapi menulislah , maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu

7_   Jangan menunggu projek baru bekerja , tapi bekerjalah , maka projek akan menunggumu

8_   Jangan menunggu dicintai baru mencintai , tapi belajarlah mencintai , maka kamu akan dicintai

9_   Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang , tapi hiduplah dengan tenang..
Percayalah bukan sekedar uang yang datang tapi juga rezeki yang lainnya

10_   Jangan menunggu contoh  baru bergerak  mengikuti , tapi bergeraklah , maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti

11_   Jangan menunggu sukses  baru bersyukur tapi bersyukurlah , maka bertambah kesuksesanmu

12_   Jangan menunggu bisa baru melakukan  , tapi lakukanlah  !  Maka kamu pasti bisa !

13_   Janganmenunggu waktu luang tuk ber _ ibadah .
Tapi luangkanlah waktu tuk ber_ ibadah .
14. Janganlah nunggu diminta baru memberi, tapi berilah sebelum diminta.
15. Janganlah memunggu terpuruk tiba baru ingat kepada TUHAN tapi ingalah kepada TUHAN maka kita tidak akan menemukan keterpurukan.
#sang_penggembira

Tersesat

suatu ketika aku di laporkan pada guruku, ” itu mas nur tersesat…. dia melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan arahan kyai…”
jawab guruku, ” tersesat itu harus, tidak ada di dunia ini orang yang tak tersesat, tidak ada orang yang tau jalan, yang dari sebelumnya tau, sebelum tau pasti tidak tau, kamu mau ke suatu daerah, kan tidak tau jalan daerah itu, itu namanya tersesat, tak tau jalan, tapi setelah di lewati akan tau dan paham jalan yang pernah di lewati, orang yang tersesat jalan itu akan banyak pengalaman dan pelajaran yang di peroleh, daripada orang yang tidur naik bus tiba tiba sampai, jika di tanya jalan mana saja yang di lewatinya maka dia tidak tau jawabannya. ”
karena jalan buntulah maka ada jalan keluar, karena ada masalah maka ada solusi. apa guna solusi kalau masalah tak ada.
buat apa punya korek, kalau rokok tak ada.

Hati yang menerima

ingin protes pada Allah? karena orang lain mendapatkan dan kamu tidak? karena orang lain berhasil dan kamu tidak? orang lain berdoa di ijabah, dan kamu tidak?
la tidak kuliah kok ya pengen di wisuda, tidak menanam kok ingin panen, hidup di dunia ini itu ada sunnatulloh, aturan dari Allah, kalau nanam ya panen, kalau makan ya kenyang,
yg nanam saja belum tentu panen melimpah, yang makan saja bisa saja muntah lagi, ingat yg bukan bagianmu itu tidak akan menjadi milikmu.
sekalipun kamu punya seribu mobil, jika bagianmu duduk di 1 kursi maka kamu tak akan bisa menduduki semua kursi mobilmu yang ribuan itu.
terima saja keadaanmu, qonaah, dan syukuri, nanti akan di tambahi Allah, sudah tidak dapat, ee malah masih tak terima, maka akhirnya kamu bukan apa apa…. hanya debu yang di terbangkan angin.
kena mata nglilipi.
kena barang mengotori.
kena apa saja merugikan…..
bersatu dg debu yang lain, nanti kamu akan menjadi batu bata, atau barang yang lebih berharga. jika jadi batu bata bisa di pakai bangun rumah,dan bisa di pakai orang berteduh. dan kamu bermanfaat.
 

Nasehat untuk istri

DIRIWAYATKAN oleh Salman al-Farsi Ra  bahwa pada suatu hari datanglah Sayyidatuna  Fatimah Az-Zahra Ra ke rumah Rasulullah SAW dengan wajah pucat dan air mata berlinang. Maka Rasulullah SAW bertanya :

” Mengapa kau anakku ?

Fatimah menjawab :

” Terjadilah antara aku dan Ali saat bergurau dan bercakap-cakap, tiba-tiba ada kata-kata yang keluar dari mulutku yang membuat dia marah, setelah aku tahu Ali marah padaku, maka menyesal dan bersedihlah aku, maka aku merayu dan mengelilingi sampai 72 putaran sampai kelihatan ia ridho padaku dan terkulum senyum dibibirnya dengan ramah, aku takut kepada Tuhanku.”

Maka Rosul berkata kepadanya :

” Wahai anakku! Demi yang telah mengutusku dengan haq sebagai nabi sesungguhnya seandainya kau mati sebelum Ali ridho kepadamu, aku tidak akan solat (jenazah) untukmu.”

” Hai anakku ! Apakah kau tidak mengerti bahwa kerelaan dan keridhoan suami adalah keridhoan Allah dan marahnya suami adalah marahnya Allah.”

” Wahai anakku, wanita manapun yang beribadah seperti ibadahnya Maryam binti Imron, tetapi tidak diridhoi oleh suaminya, tidak akan diterima ibadahnya oleh Allah. Hai anakku ! Sebaik-baik amal perbuatan wanita ialah mentaati suaminya dan sesudah itu tidak ada pekerjaan yang lebih afdhol dari pada duduk menenun, menjahit.”

” Hai anakku ! Duduk satu jam menjahit (pakaian suami dan anak-anaknya) adalah lebih baik bagi wanita daripada beribadah setahun dan Allah akan mencatat bagi mereka pahala seorang mati syahid untuk tiap-tiap jenis pakaian yang dirajut, ditenun atau dijahit.”

” Hai anakku! Orang yang merajut dan menenun untuk pakaian suaminya dan anak-anaknya diwajibkan ia masuk surga dan diberi kota di surga untuk tiap orang yang memakai pakaian dari hasil kerjanya.”

Saidina Ali Radhiallahu Anhu meriwayatkan hadis Rasulullah SAW mengenai setiap isteri yang tidak menghormati status suaminya.

“Wanita yang berkata kepada suaminya bahawa ia tidak melihat apa-apa kebaikan pada suaminya, maka Allah menghapuskan segala perbuatan baiknya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa selama itu siang hari dan bersembahyang pada malamnya.”

(Hadis Riwayat Imam Majah dan An-Nasai)

“Dunia ini penuh perhiasan dan perhiasan paling indah ialah wanita solehah.”
(Hadis riwayat Muslim)